BAB I
PENDAHULUAN
1.2 LATAR BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga
oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Remaja
diamana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun dan
memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi
yang masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang
mengakibatkan terjadinya perubahan pada
remaja di Indonesia saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya
bergaul maka muncullah yang namanya pergaulan bebaspada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship)
. bebas diidentikan sebagai bentuk dari
pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas
juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas
1.
Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau
3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak
bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun
bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Ø Apakah
Pengartian Pergaulan ?
Ø Apa
Pengertian Remaja?
Ø Apa
Pengertian Pergaulan bebas?
Ø Apa
Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
Ø Apa
Akibat yang di timbulkan?
Ø Bagaimanakah
Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
Ø Untuk
mengetahui pengertian pergaulan
Ø Untuk
mengetahui pengertian Remaja
Ø Untuk
mengetahui pengertian pergaulan bebas
Ø Untuk
mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
Ø Untuk
Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
Ø Untuk
Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti
yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial
(zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas
dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu
akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan
yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu
atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang
negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari,
terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan
dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik
atau tidak.
2.2
PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik
(Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri
Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa
pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa
remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli
adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun =
masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks,
Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan
15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti
Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa
remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan
rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan
kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa
remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam
memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir
pada usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam
kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24
tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari
masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi
diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi
dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya
belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak
mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan
fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
2.3
PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma
hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara
medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas
diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut
pergaulan liar.
2.4
FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain –
yang banyak mempengaruhi terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak
muda, yakni:
1.Faktor
Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah
berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan
modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya
hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita
sebutkan antara lain:
Ø Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih
terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam
urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk
dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak
menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
Ø Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap
pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah
urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah
terlambat
Ø Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para
orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah
melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya,
ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli,
tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus merekaper buat.
2.Faktor
Agama Dan Iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang
individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai
pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu.
Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.
Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak
mengetahu imana yang baik dan mana yang tidak.
3.Perubahan
Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut
berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya
lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan
kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih
bebas.
4.Faktor
Dari Kaum Sendiri.
Orang Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya
harus yang pertama menyadari akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan.
Adapun beberapa factor yang datang dari orang muda, yaitu:
* Faktor Kesadaran Atau Kedewasaan
Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang
muda pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup
dalam mempertimbangkan, memutuskan dan melakukan segala sesuatu, misalnya
pengalaman belum cukup, usia masih sedikit, kedewasaan belum penuh,
pertimbangan belum matang, kurang menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan
hal-hal yang sebenarnya penting, belum dapat menghayati sakitnya akibat dari
tindakan yang salah, sehingga sering terjebak dalam langkah yang berbahaya.
Ditambah lagi kecenderungan orang muda ingin mencoba-coba sesuatu yang baru
yang belum pernah dirasakan atau dialaminya.
* Faktor Budaya
Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah
budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka.
Mereka mengatakan sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini
menimbulkan budaya iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya
bergaul sebebas-bebasnya
* Faktor Keseimbangan Hidup
Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat
yang sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitanya,
dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat,
penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorag senior yang handal akan
berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
* Faktor Keyakinan
Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda
menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan
untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan
mereka. Sebaliknya yang imannya handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas
akan menuai dalam damai sejahtera.
2.5 AKIBAT YANG
DITIMBULKAN DARI PERGAULAN BEBAS
Secara umum akibat yang ditimbulkan dari pergaula nbebas ada3,antara
lain:
a). Bagi Diri Remaja Itu
Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun
perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya
kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik
yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak
teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan
menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama
tidak ada yang mengarahkan.
b).
Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi
tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan
oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama
akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara
orang tua dan anak akan terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik,
Sehingga mengakibatkan anak remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang dengan jalan
minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan
keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Yang mana kesemuanya itu hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja
terhadap apa yang terjadi dalam kehidupannya.
c).Bagi
Lingkungan Masyarakat
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering
bertemu orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun
ditempat lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa
ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja
sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga.
Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat keonaran,
mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja
yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja
tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
2.6 SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang
tua saja, tetapi masyarakat pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi
bahkan dapat dicegah dengan cara – cara berikut :
1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari
orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi
psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh,
tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu
yang tidak diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya,
yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan
apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya
berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum
saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti
internet, handphone, dan lain-lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia
mampu memilih dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini,
seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah
terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru
yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
Akibat yang ditimbulkan pada pergaulan bebas yaitu:
a).
Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena karena gaya hidup yang tidak
teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan
keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan
menyalahi aturan etika dan estetika.
b).
Bagi Keluarga
Para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang
dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga,
komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus.
c).Bagi
Lingkungan Masyarakat
Masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka
dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang
sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal
kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
3.2
Saran
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya
bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas
karena itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan
masyarakatmu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan.
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
Gunarso,singgih D.1988.Psikologi
perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi
remaja dan krakteristik
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.Akses:Desember
2010.
Kartono,Kartini.1988. psikologi
remaja.Bandung:PT.Rosda Karya


NAMA:SUCI
SAHIRATUL FAUJI
KELAS:
(VIII)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar