KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis
Laporan Keuangan”. Adapun makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata mata pelajaran ekonomi. Makalah ini berisikan tentang analisis
laporan keuangan perusahaan pada tahun 2017 dan berisi
tentang informasi mengenai perusahaan
publik yang
terdaftar pada BEI dan Singapore Stock Exchange (SSE) yang sekaligus merupakan
perusahaan lokal yang menyandang
sebagai perusahaan multi nasional, dimana yang kami pilih adalah PT. Indomobil
Sukses Internasional Tbk.
Semoga
makalah “Analisis
Laporan Keuangan (PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk.) Periode tahun 2017"
ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Terima
kasih kepada semua anggota kelompok Jepang yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini serta refrensi dan sumber-sumber informasi yang kami peroleh.
BAB I
LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG
Laporan
keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran
tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan
adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi
manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam
memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008)
menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam
melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam
memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis
laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu
bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam
laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis
rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan
matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari
perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat
diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan
menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial
perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu
rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan
laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan
rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan
laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah
kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam
menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya
adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan
rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat
diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan, sehingga interpretasi pengguna
laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan kebijakan,
menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih
tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya.
Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu
serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi
(keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti
yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan
membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. INDOMOBIL SUKSES
INTERNASIONAL Tbk”.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai
ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan
di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis kinerja keuangan
dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on Asset (ROA) dan Debt to Equity
Ratio (DER) untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk pada tahun 2011-2012. Adapun data yang akan dipakai
adalah neraca dan laporan laba rugi.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,
maka perumusan masalah yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut adalah sebagai berikut :
- Apakah Kinerja
perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional mengalami peningkatan pada
periode 2011-2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio?
D. TUJUAN
PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dikemukakan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
- Untuk
mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.
E. MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga
diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu :
- Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga
memberikan gambaran dan pertimbangan bagi PT. Indomobil Sukses Internasional
untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian Kinerja
Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk masalah
keuangan yang dihadapi.
- Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi
masalah yang sama dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
- Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan
teori yang diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
- Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi.
- Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN
Bagian-bagian
dari laporan keuangan meliputi :
1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi
sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada
sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba
Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan
pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya
setiap satu kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba
Ditahan (Statement of Shareholders
Equity), menyajikan perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas
untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4.
Laporan Arus Kas (Statement
of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan
laporan arus kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama periode tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu
aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.
3. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting
Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan
ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi
berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan
keuangan di golongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar
sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
· Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban
perusahaan
- Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
- Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
- Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
- Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3. Tujuan
Kualitatif
- Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
- Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
- Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
- Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
- Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
- Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
- Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai
4. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja
dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat
jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan
dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan
dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau
sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan
perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal untuk business
plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun
statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya:
perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal
domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
dan rangkaian aktivitasnya.
5. JENIS LAPORAN KEUANGAN
Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan
adalah neraca dan laporan laba rugi.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan
yang sistematis tentang Aktiva (assets), Utang (liabilities), dan
Modal Sendiri (owner’s equity).
Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan
hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.
6. MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis Time
Series dan Cross Sectional
- Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
- Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
Analisis
Commond Size dan Analisis Index
- Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
- Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.
BAB III
PEMABAHASAN
A. SEJARAH SINGKAT
PERUSAHAAN
PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha
terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif
yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama
PT. Indomobil Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan
usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk
Sejak
saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil
I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330.
Bidang
usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek,
distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan
bermotor, distributor suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan kendaraan
bermotor, produsen komponen otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya.
Semua
produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan
standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan prinsipal serta didukung oleh
layanan purna jual yang prima melalui jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan
Spareparts) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perseroan
mengelola merk-merk terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi,
Foton, Great Wall, Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault
Trucks, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.
Produk-produk
yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor
roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat lainnya. Melalui sinergi dari
4.224 karyawan tetap yang tersebar di seluruh anak perusahaan di Indonesia
telah mampu menopang Perseroan menjadi salah satu perusahaan di bidang Otomotif
yang terkemuka.
Perseroan
secara terus menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan
pemahaman nilai-nilai yang secara terus menerus dijalankan melalui program
pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Perseroan, program
konseling, coaching, seminar, dan praktek kerja lapangan (on the job
training).Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi satu prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu
sistem yang dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan
hasil yang sangat baik melalui pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp.
448,67 milyar dalam tahun buku 2010 ini.
B.
LAPORAN
KEUANGAN (Tahun 2012)
A.
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Current
Ratio (CR)
Current
Ratio merupakan rasio likuiditas. Current
Ratio yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan
aktiva lancar. Rasio ini paling sering digunakan untuk mengukur kemampuan
membayar hutang jangka pendek total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan
kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat
menjadi kas dalam periode yang hampir sama dengan masa jatuh tempo tuntutan
tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat
berharga, piutang dagang, dan persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri
dari utang dagang, wesel bayar jangka pendek ; utang jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak penghasilan yang terutang, dan
beban-beban lain yang terutang (terutama gaji dan upah).
Semakin
tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001). CR merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut : (Prastowo, 2011)
Current ratio yang rendah biasanya dianggap
menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan
yang current ratio-nya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena
menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada akhirnya dapat mengurangi
kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current
ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh
kondisi perdagangan yang kurang baik atau manajemen yang yang bobrok. Dalam
masa resesi pihak manajemen mungkin enggan mengganti barangnya. Dengan
demikian, persediaan barang dan utang dagang ditekan sampai tingkat yang paling
rendah, atau saldo piutang yang terlalu besar karena adanya kebijakan kredit
dan penagihan yang kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun
2012 diketahui sebagai berikut :
Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh
1,23 Rupiah aset lancar.
Definisi Return on Assets (ROA)
Return
on assets merupakan rasio profitabilitas. Return
on assets juga sering disebut sebagai Return on Investment (ROI). Return
on Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk
memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah
dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang
dimilikinya dan dapat dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku
(Prastowo, 2011).
Return
on Assets (ROA) atau sering disebut Return
on Investment (ROI). ROI merupakan salah satu bentuk rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan
dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan (Sunardi, 2010).
Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah
kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah
investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan tersebut.
ROA
dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)
ROA
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak
dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan
aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009). Hal ini
akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada
PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:
Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan
BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada
dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.
Definisi Debt to Equity Ratio (DER)
Debt
to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial
leverage ratio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka
semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan
yang semakin tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal
sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva.
DER
merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono,
2001)
DER
yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan
terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat (Stella,2009).
DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan
depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap
kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban
bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan
(Hernendiastoro, 2005).
Pada
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:
Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek
sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar
3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis
mengatakan bahwa batas kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga
kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut
bukan merupakan utang ‘berbahaya’.
BAB IV
PENUTUP
Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan
dari analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to
Equity Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang
baik. Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar
yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets
sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut
surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika
nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang
terakhir Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski
DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar
3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas
kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau
DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang
‘berbahaya’. Dengan hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan,
karena hasil dari analisis akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian
dalam informasi sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara
umum nilai rasio yang baik adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi,
akan tetapi nilai yang terlalu tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang
baik, oleh karena itu pada dasarnya tidak ada yang optimum karena kondisi
setiap perusahaan yang berbeda-beda, maka dalam melakukan analisis rasio
diperlukan ketelitian sehingga tidak salah dalam menafsirkan hasil dari
analisis atau kinerja suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sofyan, Syafri Harahap. Teori
Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers











Tidak ada komentar:
Posting Komentar