Rabu, 10 Januari 2018

Makalah Olahraga Tolak Peluru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untuk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Tolak Peluru Merupakan salah satu cabang Olah raga yang sering dilkukan oleh setiap orang/atlit di seluruh dunia, karena cabang olah raga ini sering di ikut sertakan dalamkegiatan kegiatan olimpiade.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwasanya dalam tolak peluru ada beberapa tehniktehnik yang harus diketahui diantaranya. Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping.

Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang. Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul. Setelah latihan pertama dikuasi, selanjutnya lakukan dengan Tolakan Berdiri.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang lebih luas serta untuk meambah pengetahun yang lebih dalam bagi penulis khususnya maupun bagi para pembaca pada umumnya. Meskipun dalam pemaparan makalah ini hanya beberapatehnik saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan. Selian hal tersebut, maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Atletik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tolak Peluru

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

2.2 Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun – tahun nomor ini telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O,Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O,Brien dan kedua teknik ini sama mencapai keberhasilan. Banyak orang awam mengenal apa itu? Peluru!, klau sudah menyangkut dengan Peluru pasti dihubung-hubungkan dengan Senjata Api. Karena peluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan apa yang dipikirkan. Dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api. peluru ini kalau dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa mendatangkan prestasi membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Yaitu cabang olahraga tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun Internasional.

2.3 Peralatan dalam Tolak Peluru

  • Alat yang di gunakan :
  • Rol Meter-
  • Bendera Kecil
  • Kapur / Tali Rafia

· Pelurua. Untuk senior putra = 7.257 kgb.

· Untuk senior putri = 4 kgc. Untuk yunior putra = 5 kgd.

  • Untuk yunior putri = 3 kg- Obrient :
  • gaya membelakangi arah tolakan
  • Ortodox : gaya menyamping

2.4 Teknik Dasar Tolak Peluru

a. Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya :

Teknik Memegang Peluru

Ada 3 teknik memegang peluru :

Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.

Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.

Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil

a. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu

Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping.

Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

b. Teknik Menolak Peluru

Pengenalan peluru

Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru

Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

  • Cara menolakkan peluru

Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap akhir setelah menolak peluru

Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

2.4 Lapangan Tolak Peluru

a. Konstruksi :

Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari elemen aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.

Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.

Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.

Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

2.5 Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru

Cara memegang Awalan

  • Gerakan
  • Tolakan
    Sikap badan saat menolak

· Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :

o Menyentuh balok batas sebelah atas

o Menyentuh tanah di luar lingkaran

o Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah

o Dipangil selama 3 menit belum menolak

o Peluru di taruh di belakang kepala

o Peluru jatuh di luar sektor lingkaran

o Menginjak garis lingkar lapangan

o Keluar lewat depan garis lingkar

o Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang

o Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

  • Beberapa hal yang disarankan :
  • Bawalah tungkai kiri merendah

Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergera. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran

Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

o Beberapa hal yang harus dihindari :Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan

o Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan

o Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran

o Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan

o Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang

o Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping

o Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.

BAB II

KESIMPULAN

Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya :

a. Teknik Memegang Peluru

Ada 3 teknik memegang peluru :

Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.

Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.

Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil

b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu

Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping.

Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

c. Teknik Menolak Peluru

Pengenalan peluru

Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depanSikap awal akan menolak peluru

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Dubuque, IA, : W,C. Browen.

Anderson, R (1980). Streching. Bolinas, CA: Shelter

Bompa, T.O. (1983). Theory and methodology of training: The key Coaches and sport,

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Bidang Studi Olahraga

Description: D:\20232382.png

Disusun oleh :

INTAN
WINDI FITRIANI

Kelas X.4-IPS

SMAN 1 SUKAJAYA

JL. RAYA PASIRMADANG KM.09 KEC. SUKAJAYA KAB. BOGOR

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah SWT karena bimbingannyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis Pendidikan jasmani dan Kesehatan yang berjudul “TOLAK PELURU”.

Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode kepustakaan dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilakan karya yang bisa dipertanggungjawabkan.

Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu dan menambah pengetahuan serta pengalaman untuk saya sendiri dan bagi para pembaca sehingga dapat meningkatkan wawasan tentang olah raga tolak peluru ini.

Makalah ini kami rasa masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 22 Agustus 2017

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.

Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Tolak Peluru?

2. Bagaimana teknik bermain tolak peluru?

3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam bermain tolak peluru?

4. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam bermain tolak peluru?

5. Berapa ukuran lapangan tolak peluru?

1.3. Tujuan Penulisan

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk dapat mengetahui pengertian tolak peluru,disamping itu kita juga dapat mempelajari cara bermain dan tata tertib bermain tolak peluru.

Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di berikan bapak guru.

1.4. Metode Penulisan

Metode yang saya gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan berbagai macam sumber baik bacaan maupun online untuk rujukan atau referensi karya tulis ini.

1.5. Manfaat Penulisan

Karya tulis ini diharapkan mempunyai manfaat bagi penulis sendiri, karna dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bermain Tolak Peluru.

Pihak terkait yang menjadi terbentuknya makalah ini adalah pihak sekolah yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap menambah pengetahuan para siswanya.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Kerangka Teori

Tolak Peluru merupakan bagian dari nomor lempar dalam atletik,

nomor ini mempunyai karakteristik tersendiri yaitu peluru tidak

dilemparkan tetapi ditolakkan dari bahu dengan satu tangan. Menurut

Suyatno,berat peluru untuk untuk kelas senior putra adalah 7,25

kg dan putri 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

Hasil tolak peluru ditentukan oleh beberapa unsur, diantaranya adalah

unsur teknik dan unsur fisik. Menurut Eddy Purnomo,Ada beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang penolak peluru

yaitu :

a. Kekuatan / Kekuatan maksimum

b. Power

c. Kekuatan lempar

d. Kecepatan berakslerasi

e. Koordinasi

f. Adaptibility

Untuk dapat melakukan tolak peluru dengan baik, ada beberapa prinsip

yang harus diketahui. Jess Jarver (2009: 78), menyatakan bahwa:

Dalam nomor Tolak Peluru ada beberapa prinsip yang harus diingat yaitu :

a. Jarak lontaran yang diperoleh dalam tolak peluru sangat tergantung pada

kecepatan gerak dan sudut tangan yang menolakan peluru tersebut.

b. Untuk memperoleh kecepatan maksimum dibutuhkan tenaga terbesar yang bisa

dikerahkan, tenaga ini digunakan untuk menolak peluru sejauh mungkin.

c. Tenaga yang digunakan harus dikerahkan dalam urutan yang tepat,mula-mula

digunakan kelompok otot yang menimbulkan gerak 8 lamban tetapi berkekuatan

besar, kemudian digunakan kelompok otot yang relatif lebih lemah tetapi kerjanya

lebih cepat.

d. Sudut optimum lintasan tergantung pada kecepatan dan tingginya tolakan,

umumnya berkisar antara 40° - 42°.

e. Untuk mendapatkan kecepatan maksimum, atlet hendaknya melakukan gerakan

dulu ke belakang lingkaran sebelum mulai melakukan gerakan melontarkan.

f. Gerakan meluncur ini membantu atlet dan peluru tadi membentuk kecepatan

horizontal sebelum gerakan melontar dilakukan.

g. Begitu selesai meluncur atlet harus berada dalam posisi menolakkan tanpa

kehilangan kecepatan gerak yang berarti.

h. Untuk meningkatkan jarak tolakan, yang sangat memerlukan tenaga tubuh,

hendaknya bahu kanan dan pinggul ditarik sedikit ke belakang.

i. Untuk mendapatkan tenaga maksimum, baik dalam arah horizontal maupun

vertikal, kaki yang terletak di depan hendaknya tetap kontak dengan tanah

sewaktu gerakan melontar dilakukan.

j. Pada saat menolakan peluru, pencurahan tenaga dimulai dengan melakukan rotasi

ke depan dari pinggul kanan kemudian diikuti batang tubuh si atlet dan diakhiri

dengan gerakan pergelangan tangan ketika peluru terlepas.

k. Pada saat pencurahan tenaga secara berurutan ini dilakukan,hendaknya perhatian

selalu dicurahkan untuk menjaga agar gerakan tampak simultan dan tida

2.2. Isi

2.2.1. Pengertian Tolak Peluru

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.


2.2.2. Teknik Bermain Tolak Peluru

Cara Memegang Peluru Ada 3 cara yaitu :

1. Teknik Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.


2. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.


3. Teknik Menolak Peluru, Pengenalan peluru, Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri agak membungkuk,

kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan.Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

2.2.3. Hal yang perlu diperhatikan dalam Bermain Tolak Peluru

Ketentuan diskualifikasi / kegagalan peserta tolak peluru :

v Menyentuh balok batas sebelah atas

v Menyentuh tanah diluar lingkaran

v Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah

v Dipanggil selama 3 menit belum menolak peluru di taruh di belakang kepala

v Peluru jatuh di luar sektor lingkaran

v Menginjak garis lingkaran lapangan

v Keluar lewat depan garis lingkar

v Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang

v Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Beberapa hal yang disarankan :

v Bawalah tungkai kiri merendah

v Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai,dengan tungkai kiri memimpin di belakang

v Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak

v Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan

v Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran

v Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin

v Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan

v Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari :

v Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan

v Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan

v Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran

v Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan

v Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang

v Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping

v Terlalu awal membuka badan

v Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau kedepan

2.2.4. Peralatan Yang Diperlukan Dalam Bermain Tolak Peluru

Alat yang diperlukan untuk bermain Tolak Peluru adalah :

§ Rol meter

§ Bendera kecil

§ Kapur/tali rafia

§ Peluru

- Untuk senior putra berat peluru adalah 7.257 kg

- Untuk senior putri berat peluru adalah 4 kg

- Untuk junior putra berat peluru adalah 5 kg

- Untuk junior putri berat peluru adalah 3

2.2.5. Ukuran Lapangan Tolak Peluru

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWaqNNdn2dgWrjn01gQ0fpfcIcbLEV7EZOv4By13SHg9kp4WXpRiVxreNN3Pi2Alnx-FX51W4l1kUb2zRTg6Mc-tz4iAPTO-0H5VfFqY4PpiRLZwOte_YN9IWGD-YZTl8jveYLUyQi0kY0/s1600/image001.jpg

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok di lengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat saya simpulkan:

1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar.

2. Ada tiga teknik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru.

3. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru.

4. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah dipaparkan diatas.

3.2 Saran

Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi masyarakat umum (masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.


DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta :

Depdikbud.
Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi SD dan MI. Jakarta: Dharma Bhakti.
www.kaskus.us/showthread.php?t=3544765
http://blog.2menit.com/2010/06/shotput-tolak-peluru.html
http://Layla-innocent.blogspot.com

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Bidang Studi Olahraga

Description: D:\20232382.png

Disusun oleh :

M. RIZKI S.P
ZIDAN MAULANA

Kelas X.4-IPS

SMAN 1 SUKAJAYA

JL. RAYA PASIRMADANG KM.09 KEC. SUKAJAYA KAB. BOGOR

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah SWT karena bimbingannyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis Pendidikan jasmani dan Kesehatan yang berjudul “TOLAK PELURU”.

Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode kepustakaan dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilakan karya yang bisa dipertanggungjawabkan.

Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu dan menambah pengetahuan serta pengalaman untuk saya sendiri dan bagi para pembaca sehingga dapat meningkatkan wawasan tentang olah raga tolak peluru ini.

Makalah ini kami rasa masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 22 Agustus 2017

Penulis


DAFTAR ISI


Halaman Judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengertian Tolak Peluru
B. Teknik Dasar Tolak Peluru
C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru
D. Lapangan Tolak Peluru
E. Perlengkapan Tolak Peluru

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang olahraga.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal misalnya ; bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya ; faktor pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya. Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian tolak peluru?
2. Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam olahraga tolak peluru?
4. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
5. Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?

C. Tujuan
Untuk menjelaskan peraturan yang dan tekhnik yang ada pada olahraga tolak peluru.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
• Untuk senior putra = 7.257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk yunior putra = 5 kg
• Untuk yunior putri = 3 kg

B. Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.
Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Cara memegang Awalan Gerakan Tolakan Sikap badan saat menolak
Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
a) Menyentuh balok batas sebelah atas
b) Menyentuh tanah di luar lingkaran
c) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
d) Dipangil selama 3 menit belum menolak
e) Peluru di taruh di belakang kepala
f) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
g) Menginjak garis lingkar lapangan
h) Keluar lewat depan garis lingkar
i) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
j) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Beberapa hal yang disarankan :
1. Bawalah tungkai kiri merendah
2. Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belakang
3. Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
4. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
5. Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
6. Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
7. Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
8. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
Beberapa hal yang harus dihindari :
1. Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
2. Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
3. Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
4. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
5. Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
6. Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
7. Terlalu awal membuka badan
8. Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

D. Peralatan

Alat yang digunakan :
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
a) Untuk senior putra = 7.257 kg
b) Untuk senior putri = 4 kg
c) Untuk yunior putra = 5 kg
d) Untuk yunior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping

E. Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi :
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi
Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.v
Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.v
Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.v
Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.v

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari atas, maka dapat kami simpulkan:
1. Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar
2. Ada tiga tekhnik dalam memainkan olahraga tolak peluru yaitu Teknik Memegang Peluru, Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu, dan Teknik Menolak Peluru
3. Alat yang digunakan yaitu Rol Meter, Bendera Kecil, Kapur / Tali Rafia, Peluru, Obrient, Ortodox.
4. Ada beberapa yang diperhatikan dalam permainan tolak peluru, seperti yang sudah dipaparkan diatas.
5. Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga tolak peluru berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah dan generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.
Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi SD dan MI. Jakarta: Dharma Bhakti.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3544765
http://blog.2menit.com/2010/06/shotput-tolak-peluru.html

MAKALAH TOLAK PELURU

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Bidang Studi Olahraga

Description: D:\20232382.png

Disusun oleh :

RIKA UCUN
ADE

Kelas X.4-IPS

SMAN 1 SUKAJAYA

JL. RAYA PASIRMADANG KM.09 KEC. SUKAJAYA KAB. BOGOR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tolak Peluru”, yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bid. Studi Olahraga

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah, serta kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga semua amal baik semua pihak mendapat imbalan yang belipat dari Allah SWT. amiin.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bogor, 22 Agustus 2017

Penulis,

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ................................................................... 4

1.2 Batasan Masalah ................................................................ 5

1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 7

2.1 Sejarah Tolak Peluru........................................................... 8

2.2 Pengertian Tolak Peluru …………………………………… 9

2.3 Peralatan Dalam Tolak Peluru …………………………….. 10

2.4 Teknik Dasar Tolak Peluru …………………………......... 11

2.5 Hal Yang Perlu Diperhatikan …………………………..... 12

BAB III KESIMPULAN ...................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untuk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Tolak Peluru Merupakan salah satu cabang Olah raga yang sering dilkukan oleh setiap orang/atlit di seluruh dunia, karena cabang olah raga ini sering di ikut sertakan dalamkegiatan kegiatan olimpiade.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwasanya dalam tolak peluru ada beberapa tehniktehnik yang harus diketahui diantaranya. Peluru harus terletak pada akar jari-jari tangan. Jari pertama, kedua dan ketiga (telunjuk, jari tengah dan kelingking) merupakan titik-titik utama untuk membantu melontar. Jari-jari berdekatan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tegeser ke samping.

Peluru harus tetap berada di posisi di bawah rahang. Latihan Yang pertama, gerakan menolak dari lengan. Peluru harus didorong dari tempatnya bertopang di leher. Pada waktu menolak, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru, ketika peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertujuh dibawah peluru atau terburu-buru ditarik. kedua kaki sejajar berdampingan, menghadap ke arah sasaran lemparan dan jarak antara kaki ini lebih lebar sedikit dai lebar pinggul. Setelah latihan pertama dikuasi, selanjutnya lakukan dengan Tolakan Berdiri.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan yang lebih luas serta untuk meambah pengetahun yang lebih dalam bagi penulis khususnya maupun bagi para pembaca pada umumnya. Meskipun dalam pemaparan makalah ini hanya beberapatehnik saja, namun diharapkan tidak akan mengurangi maksud dan tujuannya sebagai pembekalan wawasan historis terhadap setiap calon tenaga kependidikan. Selian hal tersebut, maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Atletik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tolak Peluru

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan untk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

2.2 Sejarah Tolak Peluru

Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun – tahun nomor ini telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O,Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O,Brien dan kedua teknik ini sama mencapai keberhasilan. Banyak orang awam mengenal apa itu? Peluru!, klau sudah menyangkut dengan Peluru pasti dihubung-hubungkan dengan Senjata Api. Karena peluru merupakan sebuah benda atau bisa disebut isinya dari senjata Api. Tapi, peluru ini beda dengan apa yang dipikirkan. Dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan senjata api. peluru ini kalau dihubungkan dengan olahraga banyak manfaatnya yaitu bisa mendatangkan prestasi membanggakan bagi yang berminat mendalaminya. Yaitu cabang olahraga tolak peluru yang masuk dalam daftar perlombaan Nasional maupun Internasional.

2.3 Peralatan dalam Tolak Peluru

  • Alat yang di gunakan :
  • Rol Meter-
  • Bendera Kecil
  • Kapur / Tali Rafia

· Pelurua. Untuk senior putra = 7.257 kgb.

· Untuk senior putri = 4 kgc. Untuk yunior putra = 5 kgd.

  • Untuk yunior putri = 3 kg- Obrient :
  • gaya membelakangi arah tolakan
  • Ortodox : gaya menyamping

2.4 Teknik Dasar Tolak Peluru

a. Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya :

Teknik Memegang Peluru

Ada 3 teknik memegang peluru :

Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.

Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.

Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil

a. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu

Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping.

Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

b. Teknik Menolak Peluru

Pengenalan peluru

Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru

Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

  • Cara menolakkan peluru

Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap akhir setelah menolak peluru

Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

2.4 Lapangan Tolak Peluru

a. Konstruksi :

Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari elemen aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.

Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.

Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.

Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

2.5 Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Tolak Peluru

Cara memegang Awalan

  • Gerakan
  • Tolakan
    Sikap badan saat menolak

· Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :

o Menyentuh balok batas sebelah atas

o Menyentuh tanah di luar lingkaran

o Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah

o Dipangil selama 3 menit belum menolak

o Peluru di taruh di belakang kepala

o Peluru jatuh di luar sektor lingkaran

o Menginjak garis lingkar lapangan

o Keluar lewat depan garis lingkar

o Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang

o Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

  • Beberapa hal yang disarankan :
  • Bawalah tungkai kiri merendah

Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergera. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran

Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

o Beberapa hal yang harus dihindari :Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan

o Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan

o Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran

o Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan

o Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang

o Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping

o Terlalu awal membuka badan Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.

BAB II

KESIMPULAN

Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.

Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter.

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya :

a. Teknik Memegang Peluru

Ada 3 teknik memegang peluru :

Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.

Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.

Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil

b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu

Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping.

Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

c. Teknik Menolak Peluru

Pengenalan peluru

Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depanSikap awal akan menolak peluru

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Dubuque, IA, : W,C. Browen.

Anderson, R (1980). Streching. Bolinas, CA: Shelter

Bompa, T.O. (1983). Theory and methodology of training: The key Coaches and sport,

1 komentar:

  1. Sangat bermanfaat dan sangat menambah wawasan. Terus lah berkarya dan jangan pernah menyerah

    BalasHapus