Senin, 15 Januari 2018

Penelitian Sosiologi Tentang Sosial

PENELITIAN SOSIAL

Penelitian : penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta / jawaban atas maslah

Jenis-jenis Penelitian
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh:
- penelitian dasar
- penelitian terapan


b. Berdasarkan bidang yang diteliti:
- penelitian sosial
- penelitian eksakta


c. Berdasarkan tempat penelitian:
- penelitian lapangan
- penelitian kepustakaan
- penelitian laboratorium


d. Berdasarkan teknik yang digunakan:
- penelitian survey / angket
- penelitian percobaan / experimen


e. Berdasarkan keilmiahannya:
- penelitian ilmiah
- penelitian non-ilmiah

f. Berdasarkan tujuan penelitiannya:
1) Penelitian eksploratif : menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
2) Penelitian developmental : mengembangkan dan meningkatkan mutu dengan percobaan dan penyempurnaan.
3) Penelitian verifikatif : mengecek kebenaran hasil penelitian lain.
4) Penelitian korelatif : menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.
5) Penelitian komparatif : membandingkanpersamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti.

h. Berdasarkan kedalaman penelitiannya:
1). Penelitian eksplorasi : bermaksud mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali terdapat informasi mengenai permasalahan tersebut.
2). Penelitian deskriptif : memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu dan sudah ada informasi mengenai gejala sosial tersebut namun belum memadai.
3). Penelitian eksplanasi/analitis : yang menjelaskan hubungan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial lain.

Rancangan Penelitian

Proses / Tahapan Penelitian
1. Merumuskan masalah penelitian.
2. Merumuskan rancangan penelitian.
3. Memilih metode penelitian.
4. Mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian.
5. Membuat laporan penelitian.
6. Mempresentasikan hasil penelitian.

(Konsep dan Variabel )

Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau pun gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.
Macam konsep :
a. Konsep konkret : dapat diindera oleh pancaindera.
Contoh : meja, kursi, komputer, motor, sendok.
b. Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera.
Contoh : masyarakat, organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan.

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Variabel dapat berupa peristiwa, tingkah laku, atau karakteristik dari individu, kelompok, dan masyarakat lainnya yang dapat diukur.
Macam-macam Variabel :
a. Variabel bebas/variabel pengaruh merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.
b. Variabel terikat/variabel terpengaruh adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

(Hubungan antar Variabel)

a. Hubungan positif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel, akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang sama.
Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan positif:
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi jumlah penghasilannya".
"Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah jumlah penghasilannya".

b. Hubungan negatif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang berlawanan.
Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan negatif:
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tidak percaya terhadap tahayul".


(Merumuskan Masalah Penelitian dan Menyusun Hipotesis)

Masalah Penelitian
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian atau menentukan topik penelitian :
a. Masalah dapat diteliti.
b. Masalah yang diteliti memberikan manfaat.
c. Menarik dan penting untuk diteliti.

Karena menarik minat, peneliti akan semangat menyelesaikan kegiatan penelitiannya sesuai jadwal.

d. Dapat diperoleh data yang relevan.

Menyusun Hipotesis
Bentuk Rumusan Hipotesis
a. Hipotesis deskriptif.
Masalah : Berapa rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J"
Hipotesis : Rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J" adalah 100 buah per hari.

b. Hipotesis komparatif.
Masalah : Bagaimana daya tahan TV merek "P" apabila dibandingkan dengan daya tahan TV merek "Q"
Hipotesis : Daya tahan TV merek "P" lebih lama dibandingkan dengan daya taham TV merek "Q".

c. Hipotesis asosiatif
Masalah : Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT "A".
Hipotesis : Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT "A".

Metode Penelitian
Jenis metode penelitian :
a. Metode historis (sejarah).
b. Metode eksperimental.
c. Metode deskriptif.
d. Metode korelasional (hubungan antara variabel).

Model Penelitian
a. Penelitian kuantitatif : menggunakan statistik
1) Penelitian eksplanantif
b. Penelitian kualitatif : tidak menggunakan statistik
1) Penelitian deskriptif : menjelaskan gejala sosial dalam masyarakat

Populasi dan Sampel
Populasi adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui yang memiliki karakteristik tertentu.
Sampel adalah sebagian dari populasi.

Populasi Target dan Populasi Survei
Populasi target : populasi yang telah ditentukan.
Populasi survei : populasi yang terliput dalam penelitian.

(Pada saat penelitian, bisa jadi ada sebagian anggota populasi yang menolak untuk menjadi sumber informasi. Berarti jumlah anggota populasi berkurang. Anggota populasi lain, yang memberikan informasi, itulah yang dinamakan populasi survei).

Teknik pengambilan sampel :

1) Sampel acak (random sampling)
Semua objek penelitian dalam penelitian dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

Penentuan jumlah sampel tiap stratum bisa secara :
a) proporsional
Contoh :
Peneliti melakukan penelitian dengan sampel dari kelas X sebanyak 20 siswa, kelas XI sebanyak 20 siswa, dan kelas XII sebanyak 40 siswa karena siswa kelas XII dua kali lebih banyak.
Catatan : kalau sampelnya dipilih secara tidak acak, maka dinamakan quota sampling.
b) tidak proporsional


Cluster sampling
Contoh :
Penelitian tentang pendapat karyawan terhadap kebijakan perusahaan. Karyawan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan departemennya masing-masing. Peneliti mengundi secara acak departemen-departemen dari perusahaan tersebut dan mengambil beberapa sampel. Departemen yang terpilih, semua karyawannya menjadi sampel.

Systematic sampling

Area sampling
Contoh :
Pemerintah kota Surabaya melakukan penelitian tentang tingkat pendidikan masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan penduduk yang tersebar dalam beberapa kecamatan.


2)Sampel tidak acak (nonrandom sampling)

Incidental sampling (kebetulan)
Contoh :
Rendy mengadakan penelitian tentang kehidupan sosial anak jalanan di kota Medan. Secara kebetulan ia menemukan beberapa anak jalanan dan langsung dijadikan responden.

Purposive sampling (bertujuan)

Contoh :
Peneliti ingin mengetahui sepak terjang perusahaan penyedia jasa tenaga kerja ilegal. Dalam mengumpulkan data, peneliti mendatangi pimpinan dan staf perusahaan sebagai pihak yang mengetahui proses pengiriman tenaga kerja tersebut.


Snowball sampling
Contoh :
Untuk mengetahui jaringan pengedar narkoba, peneliti cukup mencari seorang pengedar narkoba. Dari seorang pengedar narkoba tersebut peneliti mendapat informasi siapa lagi yang menjadi pengedar narkoba. Demikian seterusnya.


Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik kuesioner/angket.

( Bentuk pertanyaan: )
a. Pertanyaan tertutup: disediakan pilihan jawaban.
b. Pertanyaan terbuka: tidak disediakan pilihan jawaban.
c. Pertanyaan setengah terbuka: disediakan pilihan jawaban tapi juga memberikan kemungkinan jawaban lain.

- Kelemahan angket berstruktur dibandingkan dengan wawancara :
jawaban angket terbatas dibandingkan dengan wawancara
- Kelemahan penggunaan angket tertutup : pilihan jawaban yang diberikan seringkali tidak mencakup jawaban responden.
- Kelemahan teknik pengumpulan data dengan angket : responden harus melek huruf

- Kelebihan teknik pengumpulan data dengan angket :
a. Mudah diisi sesuai keadaan responden
b. Kemungkinan angket dikembalikan oleh responden cukup besar
c. Peneliti tidak harus bertemu dengan responden

b. Teknik wawancara.
- Wawancara berstruktur : ada daftar pertanyaan yang rinci
- Wawancara tidak berstruktur : hanya ada pedoman wawancara secara global

Kekuatan pengumpulan data melalui interview :
a. Dapat memperoleh data yang lebih mendalam.
b. Cocok bagi responden berpendidikan rendah.

c. Observasi.
- Observasi terlibat (observasi partisipasi) : pengamat ikut berinteraksi dengan masyarakat yang diamati.
Contoh :
Seorang peneliti meneliti upacara adat di Minangkabau. Ia berada dan ikut dalam prosesi di acara tersebut sehingga data yang diperoleh lebih akurat.

- Observasi tidak terlibat (observasi non-partisipasi) : pengamat tidak berinteraksi dengan masyarakat yang diteliti.

Untuk membantu memudahkan observasi, diperlukan pedoman observasi.

(Kelebihan pengumpulan data dengan alat perekam : mampu merekan semua peristiwa pada saat itu.)

Jenis data berdasarkan cara memperolehnya:
a. Data primer: data yang diperoleh langsung dari lapangan.

b. Data sekunder: data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada/hasil penelitian. Misalnya data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Jenis data berdasarkan sifatnya
1. Data kuantitatif : data yang berupa angka.
2. Data kualitatif : data yang berupa deskripsi.

Prosedur pengolahan data :
1. Pengolahan data
a. Editing : proses meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik.
Hal-hal yang perlu diedit pada data :
1) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk.
2) Kelengkapan pengisian.
3) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
4) Keserasian.
5) Apakah isi jawaban dapat dipahami.

b. Coding : pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.

2. Pengorganisasian data : membuat tabel (tabulasi), baik tabel frekuensi maupun tabel silang.
Peneliti mengolah data yang masih mentah dan belum sistematis dengan cara : membuat tabel data.

3. Penemuan hasil : interpretasi data, analisis data, dan menarik kesimpulan

Statistik sederhana.
- Distribusi frekuensi
- Kecenderungan terpusat (tendensi sentral) :
a. mean (rata-rata)
b. modus (nilai yang sering muncul)
c. median (nilai tengah)

Contoh menentukan mean, modus, dan median untuk data tunggal :
Diketahui : Nilai ulangan sosiologi kelas XII 70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100
Ditanya : mean, modus, median?
Jawab :
a. Mean = jumlah nilai : jumlah data
= (70+70+80+80+80+90+90+100+100) : 9
= 760 : 9
= 84,4

b. Modus = nilai yang paling sering muncul (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) =80

c. Median = nilai yang ada di tengah (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) = 80

Hasil Penelitian Sosial

Interpretasi Data

Contoh :
Data angka pengangguran di Indonesia (Kompas, 17 Februari 2009) sebagai berikut :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIO6EAoi4ILUy8o7M5IvVZYZ3VaXi_5NtQwLYpy8Oe0HHkbsNadXjc8byGbYtJvIdGGY9ALKJYyUjg43JSZjOa_q6_UZG5do3gEtNUXtx_WFULDIvig9uNHaE-Oc33-u5zvGQblsYY8Vg/s200/data+interpretasi.jpg

Pertanyaan : prestasi terbaik dalam mengatasi pengangguran tertinggi terjadi pada tahun berapa?
Jawaban : 2007

Catatan : yang ditanya adalahprestasi mengatasi pengangguran tertinggi, bukanangka pengangguran tertinggi, berarti yang dilihat adalah penurunan pengangguran tertinggi.
Tahun 2005 : terjadi kenaikan 1,3%
Tahun 2006 : terjadi penurunan 0,9%
Tahun 2007 : terjadi penurunan 1,2% (paling tinggi)
Tahun 2008 : terjadi penurunan 0,6%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar