KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Alloh SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah berjudul “terbentuknya kesadaran nasionalisme indonesia” ini dengan baik.
Kegiatan penyusun makalah tentang pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara ini, diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi siswa-siswi SMK INSAN MADANI.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca semuanya.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat, diridhoi oleh Allah SWT dan dapat menemani kami untuk meraih prestasi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bogor, 29 Oktober 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
- Latar belakang..................................................................................................... 3
- Rumusan Masalah............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A.Pengaruh perluasan kekuasaan kolonial, perkembangan pendidikan
Barat, dan pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia........... 4
Barat, dan pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia........... 4
- Peranan golongan terpelajar, Profesional dan pers dalam menumbuh
kembangkan kesadaran Nasional Indonesia. .......................................................... 4 - Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,
kedaerahan, keagamaan, sampai dengan terbentuknya nasionalisme Indonesia .... 5 - Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia ........................ 7
- Latar belakang tumbuhnya kesadaran nasional ................................................... 7
BAB III PENUTUP
- Kesmipulan ....................................................................................................... 13
- Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tumbuh sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara baru muncul sekitar awal abad XX.
Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebabkan oleh kondisi dalam negeri, juga ada faktor yang berasal dari luar (ekstern) seperti, Kemenangan Jepang atas Rusia. Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.
Nasionalisme atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan suatu bangsa yang secara bersama - sama mencapai, mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama kali setelah munculnya Budi Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang dijajah oleh penjajah.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
- Apa itu kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan ?
- Apa saja pengaruh imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia ?
- Apa penyebab munculnya pergerakan di Indonesia ?
- Bagaimana peristiwa Sumpah Pemuda pada era pergerakan ?
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
- Pengaruh perluasan kekuasaan kolonial, perkembangan pendidikan Barat, dan pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia:
- Pengaruh perluasan kekuasaan kolonial Barat. Pada mulanya kolonial Barat hanya ingin mendominasi perekonomian lama kelamaan kolonial Barat menguasai politik dan ekonomi. Akibatnya seluruh politik dan ekonomi Indonesia dirampas oleh kolonial Barat. Penjajahan dan penindasan inilah yang menyebabkan kesadaran Bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajah dengan cara berjuang.
- pengaruh perkembangan pendidikan Barat. Sejak abad ke-19 pemerintah Belanda secara lambat laun membuat sekolah-sekolah. pendidikan itu ternyata begitu menarik bagi pemuda Indonesia. Selain lembaga pendidikan kolonial ada juga lembaga pendidikan swasta yaitu Taman Siswa, Muhamadiyyah, Missi, dan Zending. Lembaga-lembaga itulah yang kemudian menghasilkan tokoh2 nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Pengaruh pendidikan Islam. Sekolah-sekolah yang didirikan organisasi Islam seperti Muhamadiyyah bersifat Modern karena proses pembaharuan namun masih bersifat islami. Artinya ilmu pengetahuan modern dipadu dengan ajaran islam.
- Peranan golongan terpelajar, Profesional dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran Nasional Indonesia.
- Peranan kaum terpelajar dan kaum professional. Salah satu penyebab tumbuhnya penyebab Nasionalisme adalah kesadaran akan kesamaan politik yang disebabkan oleh penjajahan oleh bangsa lain atau oleh penguasa yang otoriter. Para kaum pelajar yang terpelajar membentuk berbagai organisasi yaitu:
- Boedi Oetomo. Didirikan tahun 1908 yang dipelopori oleh Dr. Soetomo. Organisazi ini banyak bergerak dibidang social, ekonomi,dan pendidikan.
- Indishe Partij. Didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai yaitu: Douwes Dekker,Ki Hajar Dewantara,Dr. Cipto Mangunkusumo. Semboyannya “Indonesia Lepas Dari Belanda”. Tujuannya membangun rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.
- Perhimpunan Indonesia. Organisasi ini adalah sebuah organisasi pelajar2 Hindia yang didirikan di Belanda. Berjuang utntuk kemerdekaan Indonesia. Ketua Moh. Hatta.
- Partai Komunis Indonesia. Partai ini juga memperjuangkan Indonesia tetapi bersifat komunis atau tidak mengakui adanya Tuhan.
- Partai Nasional Indonesia. Dalam kongresnya, PNI sepakat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Peranan Pers. Dalam sejarah dunia, pers sangat penting karena dapat mempengaruhi pendapat atau opini Publik,mendorong terjadinya perubahan dalam masarakat,menjadi sarana propaganda yang efektif, perhatian masyarakat meluas melampoi batas. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya alat komunikasi yang semakin canggih.
- Pers dan pergerakan nasional. Surat kabar dari Indonesia berisi tentang ajakn bangsa Indonesia untuk memerdekakan Indonesia. Salah satu tokohnya adalah Abdul Rivai
- Pers dan peranan kaum terpelajar. Keterkaitannya adalah: Satu, kaum terpelajar dan professional dalah kelompok masyarakat Indonesia ayang pertama kali memahami dan menyadari nasib buruk bangsanya. Kedua, pers juga berperan penting sebagai pihak yang membawa ide-ide kemerdekaan.
- Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan, keagamaan, sampai dengan terbentuknya nasionalisme Indonesia
- Organisasi pergerakan yang bersifat etnik, kedaerahan. Pada umumnya organizazi ini didirikan di daerah2 masing-masing oleh para pemuda. Contohnya:
- Tri Koro Dharmo. Berdiri pada 9 Maret 1915. Tri Koro Dharmo artinya tiga tujuan mulia.
- Jong Java. Berdiri tahun 1918 yang merupakan reinkarnasi dari Tri Koro Dharmo.
- Jong Sumatranen Bond. Organisasi yang dipelopori oleh pemuda Sumatra pada 9 Desember 1917.
- Jong Minahasa. Pada tahun 1918 pemuda Sulawesi Utara juga mendirikan organisasi ini.
- Jong Celebez. Adalah organisasi pemuda pelajar yang berasal dari Sulawesi.
- Organisasi pergerakan yang bersifat Keagamaan.
- Serekat Dagang Islam(SDI). Didirikan oleh Haji Samanhudi tahun1911 di Solo.Memiliki cirri keislaman dan ekonomis. Tujuan didirikan organisasi ini melindungi dan menjamin kepentingan pedagang muslim terhadap persaingan Negara CIna.
- Serikat Islam. Organisasi ini merupakan reinkarnasi dari Serikat Dagang Islam yangh didirikan oleh HOS. Cokroaminoto tahun 1911.
- Muhamadiyyah. Dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912. organisasi ini banyak bergerak dibidang pendidikan, social, ekonomi.
- Nahdatul Ulama(NU). Didirikan pada tahun 1926 oleh KH. Hasjim Asj’ari. Tujuan memperyahankan kepentingan kaum muslim tradisional.
v Peran manifesto politik 1925, kongres pemuda 1928, kongres perempuan pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia.
- Manifesto Pilitik 1925. Pada tahun 1925 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan suatu pernyataan politik yang kemudian dikenal dengan Manifesto Politik (Manipol). Isinya: PI tetap menggunakan nama Indonesia sekaligus memakai nama Belanda yaitu Indonesische Vereeniging sebagai nama perkumpulannya.
- Kongres Pemuda 1928. Pada kongres pemuda 1928 para pemuda mengeluarkan sebuah Sumpah yaitu Sumpah Pemuda. Kongres ini WR. Supratman dengan gesekan biolanya memeperdengarkan lagu Indonesia Raya
ISI SUMPAH PEMUDA
Satu: Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah Indonesia
Dua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
Tiga: Kami putra putri Indonesia menjunjung bahsa persatuan, bahasa Indonesia
- Kongres Perempuan. Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) mengadakan kongres perempuan pada 22 Desember 1928. kongres ini menje3laskan bahwa kaum perempuan Indonesia harus berjuang untuk kepentingan seluruh perempuan Indonesia. Inilah yang menjadi hari Ibu yaitu tanggal 22 Desember.
- Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Bangsa Indonesia mengalami penderitaan akibat penjajahan mulai awal abad XVII sampai abat XX. Pada masa penjajahan bangsa. Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk mengusir penjajah dan bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka bebas dari penjajahan. Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para raja, bangsawan maupun tokoh masyarakat, dan tokoh agama dilakukan dengan cara mengangkat senjata Namun pada umumnya bentuk perlawanan semacam itu mengalami kegagalan.
Akibat kegagalan demi kegagalan itu, maka mulai awal abad XX lahir pemikiran untuk mengubah strategi perjuangan dari perjuangan yang dilakukan sebelumnya. Kemudian lahir sistem perjuangan baru yang dikenal dengan kebangkitan nasional. Dengan adanya pergantian strategi perjuangan dalam melawan penjajah akhirnya bangsa Indonesia berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengusir penjajah. Salah satu bentuk perjuangan baru yakni melalui organisasi-organisasi modern, seperti Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, dan lainnya.
- Latar belakang tumbuhnya kesadaran nasional:
Faktor intern:
- Sejarah masa lalu
- Penderitaan rakyat akibat penjajahan
- Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia
- ELS, HIS, HBS, MULO, AMS, Kweekschoolen, Normal School
- Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia
- Sekolah Adabiyah, Diniyah, dan Madrasah Diniyah Putri
- Pengaruh perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia
- Taman Siswa (Ki Hajar-1922), Ksatrian School (Douwes Dekker-1924), INS Kayu Tanam (M. Syafei-1926)
- Pengaruh kaum terpelajar dan profesional
- Dominasi ekonomi kaum Cina di Indonesia
- Peranan bahasa Melayu
- Istilah INDONESIA sebagai identitas nasional
Faktor ekstern:
- Kemenangan Jepang atas Rusia (1904 – 1905)
- Partai Kongres India (Mahatma Gandhi) dengan garis perjuangan Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, Hartal
- Filipina di bawah Jose Rizal, pergerakan Nasional Liga Filipina dan melakukan perlawanan tehadap SPanyol
- Gerakan nasionalisme Cina, Cina menentang Dinasti Manchu (1644-1912) melalui pemberontakan Tai Ping dan Boxer
- Gerakan Turki Muda, dipimpin Mustafa Kemal Pasha 1908 menuntut pembaharuan dan modernisasi disegala sektor kehidupan
Peran Persuratkabaran terhadap kesadaran nasional Indonesia
- Bromartani (Surakarta)
- Pewarta Surabaya, Penerbitan Betawi, Sinar Jawa, dan Slompret Melayu
- Sinar Sumatra, Cahaya Sumatra, Perca Barat dan Pemberita Aceh)
- Pewarta Borneo
- Pewarta Manado
- Medan Priyayi (Bandung)
- Majalah nasional Putri Mardika
Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
- Masa Pembentukan 1908 – 1942 (Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij)
- Masa Non Kooperasi 1920 – 1930 (PKI, Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia)
- Masa moderat 1930 – 1942 (Parindra, Partindo, dan Gapi)
Organisasi-organisasi pergerakan nasional:
Budi Utomo
- Berdiri 20 Mei 1908
- Perintis: Dr. Wahidin Sudirohusodo
- Ketua: Sutomo
- Tujuan: mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat serta martabat bangsa Indonesia
- Program diarahkan pada bidang pendidikan dan kebudayaan
Sarekat Islam (SI)
- Berdiri Tahun 1911 di Surakarta (SDI)
- Pendiri Kiai Saman Hudi
- 1912 diubah menjadi Sarekat Islam (SI)
- Dipimpin oleh H.O.S. Cokro Aminoto
- Tujuan: Memajukan kehidupan rakyat melalui perekonomian, membina persatuan dan memajukan umat Islam, mengangkat dan memajukan derajay serta kecerdasan rakyat untuk menentang penindasan
- 1921 pecah menjadi SI Putih dan SI Merah
Indische Partij (IP)
- Berdiri 25 Desember 1912 di Bandung
- Pendiri: Douwes Dekker (Dr. Setyabudi), Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat
- Tujuan:
- Mengembangkan rasa nasionalisme dan menciptakan rasa persatuan antar orang Indo dan Bumi Putera
- Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
- 4 Mei 1913 dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan pemimpinnya di buang ke negeri Belanda
Perhimpunan Indonesia
- Pada awalnya bernama Indische Vereneeging
- Tokoh: Iwa Kusuma Sumantri, M. Hatta, Nazir Pamuncak, Gunawan Mangunkusumo, Ai Sastroamidjoyo
- 3 Februari 1925 diganti menjadi Perhimpunan Indonesia (PI)
- Menerbitkan majalah Hindia Putra dan berganti menjadi Indonesia Merdeka
- Kegiatan-kegiatan
- Mengikuti kongres ke-6 Liga Demokrasi Internasional untuk Perdamaian 1926
- Mengikuti kongres I Liga Penentang imperialisme dan Penindasan kolonialis 1927
- Empat pokok ideologi (kesatuan nasional, solidaritas, nonkooperatif, dan swadaya)
Partai KomunisIndonesia (PKI)
- Tahun 1914 berdiri ISDV (Indische Social Democraties The Vereeniging) di Semarang oleh Sneevelt dan Semaun
- 23 Mei 1920 berubah menjadi PKI
- Untuk mencari massaPKI melakukan inflitrasi ke SI
- Tahun 1926 mengadakan pemberontakan di Banten, Jakarta dan Solo
- 1927 mengadakan pemberontakan di Sumatera Barat
- Dalam perjuangannya PKI bersifat keras dan radikal
Partai Nasional Indonesia (PNI)
- Lahir di Bandung, 4 Juli 1927
- Tokoh-tokoh PNI Ir. Soekarno, Mr. Sartono, Dr. Cipto Mangunkusumo
- Trilogi perjuangan PNI; Kesadaran nasional, kemauan nasional dan perbuatan nasional
- Prinsip: Selfhelp, nonkooperatif, dan marhaenisme
- Mempunyai surat kabar bernama Pikiran Rakyat
- Para pemimpin PNI Ir. Soekarno ditangkap dan dihukum
- KLB 25 April 1931 membubarkan PKI dan terbentuk PNI baru (Hatta-Syahrir) dan Partindo (Mr. Sartono)
Pemufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
- Lahir di Bandung, 17-18 Desember 1927 beranggotakan PSII, BU, PNI,Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia
- Tujuan:
- Menghindari perselisihan antar anggota
- Menyatukan organisasi, arah, serta aksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
- Pengembangan persatuan kebangsaan Indonesia
Partai Indonesia (Partindo)
- Setelah PNI pecah berdiri Partindo oleh Sartono (1929)
- Asas dan dasar perjuangan selfhelp dan nonkooperatif
- Menerbitkan majalah bernama Persatuan Indonesia
- 1932 Ir. Soekarno bergabung
- Karena gerakannya yang radikal pemerntah melakukan pengawsan ketat sehingga sulit berkembang tahun 1936 Partindo bubar
Partai Indonesa Raya (Parindra)
- Didirikan tanggal 26 Desember 1935 di Solo oleh dr. Sutomo
- Merupakan fusi dari BU dan PBI
- Asas perjuangan insidental
- Tokoh-tokoh M.H. Thamrin
- Perjunangan di Volksraad
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
- Didirikan tanggal 24 Mei 1937 di Jakarta
- Tokoh-tokoh: Sartono, Sanusi Pane, M. Yamin
- Asas insidentil
- Tujuan: mencapai Indonesia merdeka, memperkokoh ekonomi Indonesia, mengangkat kesejahteraan kaum buruh,memberi bantuan bagi kaum pengangguran
Gerakan Politik Indonesia (GAPI)
- 21 Mei 1939 M.H. Thamrin membentuk GAPI
- Alasan: kegagalan petisi Sutarjo (permohonan musyawarah antar wakil Indonesia dan Belanda), Kepentingan internasional akibat timbulnya fasis, sikap pemerintah yang kurang memperhatikan bangsa Indonesia
- Tujuan: menuntut pemerintah Belanda agar Indonesia punya parlemen sendiri
Organisasi Keagamaan
- Muhammadiyah
Berdiri 18 Nov 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta
Tujuan: Mengajukan pengajaran berasaskan Islan dan memupuk keimanan anggotanya
- Nahdlatul Ulama (NU)
Berdiri 31 Jan 1926 oleh K.H. Hasyim Asy’ari di Surabaya
Tujuan: Menegakkan syariat Islam dan menganut haluan Ahlusunah wal jamaah dan melaksanakan berlakunya hukum Islam di masyarakat
- Al Irsyad
Didirikan oleh keturunan Arab tahun 1914
Tokhnya Ahmad Sukarti
- Pakempalan Politik Katolik Jawa
Berdiri tanggal 22 Feb 1922 dipimpin I.J. Kasimo
Perserikatan Kaum Kristen
Berdiri tahun 1929 dipimpin R.M. Noto Sutarsa
- Nahdlatul Wathon
Berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur
Organisasi Pemuda dan Wanita
- Tri Koro Dharmo: 7 Maret 1915 di Jakarta berdiri organisasi Tri Koro Darmo oleh dr. Satiman Wirjosandjojo, kadarman, dan Sunardi. Anggotanya berasal dari sekolah menengah di Jawa dan Madura. Tujuan: menghidupkan persatuan dan kesatuan pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok serta Kerjasama dengan semua organisasi pemuda
- kemudian muncul organisasi-organissi :Pasundan, Jong Batak, JongAmbon, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Timorees Bond, PPPI, Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan , dll
- Pergerakan wanita oleh R.A. Kartini dari Jepara
- Putri Mardika
- Kautaman Istri (Dewi Sartika)
- 1914 di Yogyakarta berdiri Sopa Tresna
- Aisyah
- Wanito Utomo
- 1917 di Minahasa berdiri Percintan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) oleh Maria Walanda Maramis
Peran Manipol 1925
Manipol 1925 merupakan penegasan dari sikap perjuangan Perhimpunan Indonesia “Kemerdekaan penuh bagi Indonesia hanya dapat dicapai dengan aksi bersama oleh seluruh kaum nasionalis atau pejuang Indonesia atau kekuatan sendiri
Kongres Pemuda
Kongres Pemuda I 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta dihadiri Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan Jong Islamieten Bond.
Disepakati menciptakan persatuan para pemudaIndonesia
Kongres Pemuda II 26 – 28 Okt 1928 di Jakarta
Tujuan menyatukan gerakan Pemuda di seluruh Indonesia
28 Oktober dibacakan Ikrar Sumpah Pemuda
Tokoh: M. Yamin
Kongres Perempuan Indonesia
- Kongres Perempuan I 22 – 25 Desember 1928 di Yogyakarta
- Hasil KPI I
- Mendirikan Perikatan Perempuan Indonesia
- Menyusun pengurus dengan ketua Ny. R.A. Sukonto
- Menyelenggarakan penerbitan, memberi beasiswa dan mencegah perkawinan anak
- KPI II 20 – 24Juli 1935 di Jakarta
- KPI III 23 – 28 Juli 1938 di Bandung
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Seakan-akan, nasionalisme menjadi harga mati. Jika tidak nasionalis, maka pasti akan diidentikkan dengan konotasi yang buruk. Padahal kita perlu menelusuri, dalam tataran prakteknya, seringkali orang-orang yang mempropagandakan nasionalisme itu kurang atau tidak nasionalis. Sebagai contoh : berperilaku hedonis dan ke-barat-baratan, menjual aset-aset sumber daya alam khususnya sumber energi dan pangan yang strategis kepada pihak asing namun justru sibuk-sibuk mencari sumber daya alternatif ketika sumber daya alam tersebut sudah dirampok. Lagipula, sistem nasionalisme dan nation-state dianggap dunia Barat sudah tidak terlalu relevan lagi terbukti dengan adanya Uni Eropa yang berbentuk region-state.
Pahit getirnya perjuangan bangsa Indonesia jauh sebelum 1908 mencatat begitu banyak kenangan berharga dan begitu banyak kenangan yang mengharukan, semua ini membangkitkan kebanggaan pada kita semua selaku generasi penerus dan tempat kita bercermin, tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.
- Saran
Dari pembahasan mengenai kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan Indonesia, kita semua selaku generasi penerus, hal ini dapat membuat kita bercermin tentang apa yang akan kita perbuat pada masa yang akan datang.
Sebaiknya kita semua meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia demi kemajuan bangsa, cintai produk Indonesia, dan menjadi pelajar berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
http://dokumen.tips/documents/bab-6-proses-terbentuknya-kesadaran-nasional-identitas-indonesia-dan-an-pergerakan-kebangsaan-indonesia.html
http://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2009/04/terbentuknya-kesadaran-nasional.html
http://izalewat.weebly.com/history/dampak-kolonialisme-dan-imperialisme-bagi-indonesia
http://www.bukupr.com/2013/02/faktor-pendorong-munculnya-pergerakan.html
http://www.organisasi.org/1970/01/peristiwa-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-kongres-pemuda-ii-satu-tanah-air-bangsa-dan-bahasa.html
http://widhisejarahblog.blogspot.co.id/2013/10/proses-terbentuknya-kesadaran-nasional_17.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar