KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul
“pelanet jupiter” ini dengan baik. Kami telah membuat makalah ini dengan dengan mengambil referensi-referensi dari beberapa buku maupun dari situs-situs internet. Hal tersebut kami lakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang Jagad Raya, terlebih khusus PLANET.
“pelanet jupiter” ini dengan baik. Kami telah membuat makalah ini dengan dengan mengambil referensi-referensi dari beberapa buku maupun dari situs-situs internet. Hal tersebut kami lakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang Jagad Raya, terlebih khusus PLANET.
Makalah ini
berisi tentang hal-hal mengenai planet-planet yang terdapat di tata surya kita.
Maka dengan membuat makalah ini kami dapat mengetahui keunikan dari setiap
planet.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan untuk makalah selanjutnya.
Akhirnya, kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan kita
semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami
yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian
dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk
Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima
planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan
bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar
dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Jupiter
Yupiter atau Jupiter
adalah planet
terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius,
Venus, Bumi dan Mars.
Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari
adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan
diameter 149.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9
jam 55 menit, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik
merah raksasa yang disebut Badai Besar
Abadi. Atmosfer Yupiter
mengandung hidrogen
(H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter
terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di permukaan planet ini
berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain,
Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya.
Jupiter memiliki 68 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
Yupiter atau Jupiter juga dikenal
sebagai planet berwujud gas. Disekitarnya terdapat banyak materi berupa batu
meteor yang sering jatuh ke dalam Yupiter. Disebutkan bahwa materi-materi itu
jatuh setiap periode 15 tahun, tetapi terkadang periode jatuhnya batu meteor
tersebut meleset. Jatuhnya materi-materi batu meteor itu akan menjadi salah
satu sebab semakin memadatnya Yupiter. Tidak tertutup kemungkinan, suatu saat
Yupiter akan padat seperti Mars tanpa gas.
Yupiter memiliki cincin yang sangat
tipis, berwarna hampir sama dengan atmosfernya
dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap
kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus
melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin
Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter. Cincin Yupiter
sangat besar. Cincin Yupiter ini dapat menjadi sebuah "renungan" bagi
teori terbentuknya sebuah planet bahkan benda-benda jagat raya. Cincin Yupiter
ini seolah membenarkan teori kabut, bahwa benda-benda angkasa terbentuk dari
gumpalan-gumpalan kabut.
Yupiter biasanya menjadi Sesuatu
tercerah keempat di langit (setelah matahari,
bulan dan Venus); namun pada
saat tertentu Mars
terlihat lebih cerah daripada Yupiter.
Dibalik cincin
redup Jupiter
Di malam yang cerah, kita memang bisa
melihat Jupiter dan satelit-satelitnya berdansa di angkasa. Namun sayangnya
keindahan cincin Jupiter tak bisa kita nikmati menggunakan teleskop. Tidak
seperti cincin Saturnus memang yang terlihat jelas dari Bumi dengan teleskop
kecil sekalipun. Cincin Jupiter memiliki beberapa komponen antara lain cincin
halo, cincin utama dan cincin gossamer.
Cincin Halo merupakan bagian terdalam
berupa awan tebal yang berada pada jarak 92 000 km – 122 500 km dari inti
Jupiter. Bagian halo ini mengalami peningkatan inklinasi akibat interaksi
dengan bidang magnet Jupiter. Komponen berikutnya adalah cincin utama yang
lebih tipis dan sempit berada pada jarak 122500 km – 128940 km dari pusat
Jupiter dengan ketebalan 30 km dari atas ke bawah. Pada bagian ini terdapat
juga partikel-partikel besar yang mengisi bagian cincinnya.
Komponen terakhir dari cincin Jupiter
adalah cincin Gossamer yang redup dan terbagi atas dua bagian yakni Cincin
Almathea (yang dekat ke Jupiter) dan Cincin Thebe. Cincin Almathea dimulai dari
satelit Almathea ke bagian dalam Jupiter pada jarak 181000 km dan memiliki
kecerlangan seragam. Sedangkan cincin Thebe yang berada di bagian terluar
sampai dengan cincin Almathea berada pada jarak 222000 km dari Jupiter. Cincin
ini lebih redup namun juga lebih tebal dibanding Cincin Almathea, namun jika
dilihat dari citra resolusi tinggi yang diambil oleh Galileo, tepi atas dan
bawah cincin Thebe akan terlihat lebih terang dibanding bagian pusatnya.
Cincin Jupiter memang redup jika dibandingkan dengan cincin Saturnus dan ia terbentuk dari materi yang gelap kemerah-merahan. Artinya, materi pembentuk cincin bukanlah es seperti di Saturnus melainkan batuan dan pecahan-pecahan debu. Citra yang diambil Voyager 2 menunjukan partikel pembentuk cincin sangatlah kecil dengan diameter hanya sekitar 10 mikrometer atau kurang dari itu. Bisa dikatakan partikel-partikel dalam cincin itu tak lebih besar dari partikel asap rokok atau debu rumah. Di bagian atas dan bawah cincin, terbentang awan partikel, medan elektrostatis yang terdorong keluar dari cincin oleh medan magnet Jupiter.
Jika dilihat dari letaknya, cincin Jupiter berada dalam batas Roche, sangat dekat dengan planet itu sendiri. Pada area ini satelit yang ada akan hancur akibat gaya gravitasi planet. Ini mengindikasikan kalau cincin Jupiter terbentuk dari satelit yang gagal. Selain itu, hasil pengamatan pesawat ruang angkasa Galileo juga menunjukan debu yang membentuk cincin berasal meteor yang menghantam permukaan satelit Jupiter. Selama 7 tahun perjalanannya, Galileo berhasil mendata ribuan tabrakan partikel dalam cincin Jupiter dari tahun 2002-2003.
Cincin Jupiter memang redup jika dibandingkan dengan cincin Saturnus dan ia terbentuk dari materi yang gelap kemerah-merahan. Artinya, materi pembentuk cincin bukanlah es seperti di Saturnus melainkan batuan dan pecahan-pecahan debu. Citra yang diambil Voyager 2 menunjukan partikel pembentuk cincin sangatlah kecil dengan diameter hanya sekitar 10 mikrometer atau kurang dari itu. Bisa dikatakan partikel-partikel dalam cincin itu tak lebih besar dari partikel asap rokok atau debu rumah. Di bagian atas dan bawah cincin, terbentang awan partikel, medan elektrostatis yang terdorong keluar dari cincin oleh medan magnet Jupiter.
Jika dilihat dari letaknya, cincin Jupiter berada dalam batas Roche, sangat dekat dengan planet itu sendiri. Pada area ini satelit yang ada akan hancur akibat gaya gravitasi planet. Ini mengindikasikan kalau cincin Jupiter terbentuk dari satelit yang gagal. Selain itu, hasil pengamatan pesawat ruang angkasa Galileo juga menunjukan debu yang membentuk cincin berasal meteor yang menghantam permukaan satelit Jupiter. Selama 7 tahun perjalanannya, Galileo berhasil mendata ribuan tabrakan partikel dalam cincin Jupiter dari tahun 2002-2003.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah saya membuat makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ciptaan Tuhan di luar angkasa sangat banyak. Dan apabila dipelajari kita akan mengetahui cara beredar, berotasi, berevolusi, luas, diameter, satelit-satelit dan beberapa benda langit lain yang tidak diketahui secara umum.
Saran
Kita sebagai manusia, harus bisa mensyukuri ciptaan Tuhan. Kita merupakan makhluk hidup yang social di bumi. Tapi bukan berarti kita tidak mampu mengetahui secara detail planet-planet, dan benda langit yang lain. Maka dari itu saya mengharapkan untuk menjaga lingkungan bagi dunia ini.
Setelah saya membuat makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ciptaan Tuhan di luar angkasa sangat banyak. Dan apabila dipelajari kita akan mengetahui cara beredar, berotasi, berevolusi, luas, diameter, satelit-satelit dan beberapa benda langit lain yang tidak diketahui secara umum.
Saran
Kita sebagai manusia, harus bisa mensyukuri ciptaan Tuhan. Kita merupakan makhluk hidup yang social di bumi. Tapi bukan berarti kita tidak mampu mengetahui secara detail planet-planet, dan benda langit yang lain. Maka dari itu saya mengharapkan untuk menjaga lingkungan bagi dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Jupiter
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................
Bab Ii Pembahasan.............................................................................................................
Bab Iii Penutup...................................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar