Jumat, 05 Januari 2018

Makalah Tentang ASEAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar  Belakang

           Adakalanya  tingkah  laku  binatang  menjadi  inspirasi  bagi  manusia. Bahkan, binatang  yang  kecil  sekalipun, seperti  semut. Suatu  waktu  kamu  pasti  pernah  melihat  sekelompok  semut  mampu  mengangkut  benda  yang  besar. Jika  hanya  seekor  semut  yang  mengangkut  benda  itu, pasti  tidak  kuat. Kejadian  itu  menjadi  contoh  bagi  orang, masyarakat, bahkan  negara. Inti  kejadian  tersebut  adalah  kegotongroyongan, kebersamaan, atau  menjalin  kerja  sama. Sebuah  negara  kecil  dapat  menjadi  kuat  bila  saling  bekerja  sama  dengan  negara-negara  kecil  lainnya. Contoh  yang  lebih  nyata  adalah  negara-negara  Asia  Tenggara.

           Karena  adanya  masalah  yang  terjadi  di  Asia  Tenggara, sehingga  negara-negara  yang  merupakan  anggota  Asia  Tenggara  bersatu  dan  membentuk  organisasi  yang  dinamakan  ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  nation). ASEAN  merupakan  perhimpunan  bangsa-bangsa  di  Asia  Tenggara  yang  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand, melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok  oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura.

Tujuan

          Tujuan  pembuatan  makalah  ini  adalah  untuk  memperluas  wawasan  kita  tentang  hal-hal  yang  dikaji  dalam  makalah  ini. Di  mana  dalam  makalah  ini telah  dikaji  tentang  salah  satu  organisasi  yang  beperan  dalam  meningkatkan  hubungan  internasional, yaitu  ASEAN  (Association  Of  South  East  Asian  Nation).

Masalah

          Adapun  masalah  yang  akan  dibahas  dalam  makalah  ini, yaitu :

  1. Bagaimana  latar  belakang  terbentuknya  ASEAN ?
  2. Negara-negara  manakah  yang  merupakan  anggota  ASEAN ?
  3. Jelaskan  tentang  Lambang  ASEAN !
  4. Jelaskan  tujuan  dibentuknya  ASEAN !
  5. Sebutkan  struktur  organisasi  ASEAN !
  6. Bagaimana  kerja  sama  ASEAN ?
  7. Apa  keuntungan  Indonesia  dengan  bergabung  dalam  ASEAN ?

 

 BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN

ASEAN (Association of South East Asia Nations), atau Perhimpunan Bangsa –

Bangsa Asia Tenggara (PERBARA), merupakan organisasi kerja sama regional negaranegara

Asia Tenggara di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Meskipun organisasi

ini bertekad mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dari

pengaruh asing, tetapi bukan merupakan organisasi politik. Hal ini dapat dilihat

dari latar belakang berdirinya ASEAN

Berdirinya ASEAN didorong oleh beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.

  1. Faktor Intern (dari dalam), yakni setelah berakhirnya Perang Dunia II lahirlah negaranegara

baru di Asia Tenggara. Munculnya negara-negara baru ini pada umumnya

banyak memiliki persamaan masalah, oleh karena itu perlu sikap dan tindakan

bersama untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan ini melalui ASEAN.

  1. Faktor Ekstern (dari luar), yakni akibat krisis Indocina yang ditimbulkan oleh

gerakan komunis yang berusaha menguasai seluruh Vietnam, Laos dan Kamboja

(Kampuchea) sebagai negara komunis, maka negara-negara tetangga di kawasan

ini merasa khawatir dan bersepakat menghadapi ancaman ini dengan

membentuk ASEAN.

 

  1. Sejarah Berdirinya ASEAN

Di Asia Tenggara ada dua organisasi yang membawa pada pembentukan.

Pertama, Association of Southeast Asia (ASA) yang dibentuk berdasarkan Deklarasi

Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Muang Thai, dan Filipina. Kedua,

MAPHILINDO yang dibentuk pada tahun 1963, merupakan musyawarah antara

negara-negara Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Karena adanya “Krisis Federasi

Malayasia” yang kurang memuaskan Indonesia dan Malaysia, maka diawali dengan

ajakan Thanat Khoman dari Birma kepada Tun Abdul Razak dari Malaysia maupun

Adam Malik dari Indonesia pada bulan Mei 1967 maka terbentuklah Deklarasi

ASEAN.

Deklarasi ASEAN ditandatangani

pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok

(Deklarasi Bangkok) oleh lima utusan

dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara.

Ke lima tokoh yang menandatangani

Deklarasi Bangkok adalah :

1) Adam Malik (Menteri Luar Negeri

Indonesia);

2) Tun Abdul Razak (Wakil Perdana

Menteri Malaysia);

3) S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri

Singapura);

4) Narsisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina); dan

5) Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Muang Thai).

Kelima negara di atas merupakan anggota ASEAN pada

awal berdirinya. Selanjutnya dalam perkembangannya

sampai sekarang ini anggota ASEAN sudah bertambah 5

negara, yakni :

1) Brunei Darussalam (tanggal 7 Januari 1984),

2) Vietnam (28 Juni 1995),

3) Laos (23 Juli 1997),

4) Myanmar (23 Juli 1997), dan

5) Kampuchea (16 Desember 1998).

 

  1. Tujuan ASEAN

Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok

8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut.

(1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi,

kemajuan sosial serta

pengembangan kebudayaan di

kawasan Asia Tenggara.

(2) Meningkatkan perdamaian dan

stabilitas regional.

(3) Meningkatkan kerja sama yang aktif

serta saling membantu satu sama

lain dalam masalah ekonomi, sosial,

budaya, teknik, ilmu pengetahuan

dan administrasi.

(4) Saling memberikan bantuan dalam

bentuk sarana- sarana latihan dan

penelitian dalam bidang-bidang

pendidikan, professional, teknik dan

administrasi.

(5) Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian

serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan saranasarana

pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat.

(6) Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.

(7) Memelihara kerja sama yang erat dan berguna bagi organisasi-organisasi

internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa.

 

  1. Struktur Organiasi ASEAN

Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur

organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum dan sesudah KTT I di Bali

1976 ada perbedaan.

  1. Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai

Berikut.

(1) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial Meeting). Sidang

Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara

bergilir di negara anggota.

(2) Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya

melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam jangka waktu di antara sidang-sidang

tahunan para Menteri Luar Negeri.

(3) Komisi-komisi Tetap (Permanent Committee), yang beranggotakan tenaga ahli

serta pejabat pemerintah negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah

memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan

melaksanakan program tersebut setelah mendapat persetujuan dari Sidang

Tahunan Para Menteri.

(4) Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni Komisi khusus di bentuk

sesuai kebutuhan ASEAN.

(5) Sekretariat Nasional ASEAN (National Secretariats), yang bertugas untuk

mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan-keputusan

para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan Standing Comitte.

  1. Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada

Perubahan, Sebagai Berikut.

(1) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting ).

(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.

(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.

(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).

(5) Standing Committee.

(6) Komite-Komite.

 

  1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN
  2. KTT I di Bali (23 – 25 Februari 1976)

KTT I ASEAN ini dihadiri para pimpinan negara ASEAN. Dalam KTT I ini

disepakati tentang perluasan kerja sama dengan kerja sama di bidang politik,

pertahanan, keamanan, dan intelejen. Selain itu untuk menjamin stablitas dan

keamanan kawasan dan intervensi asing maka dikeluarkan Declaration of ASEAN

Concord (Deklarasi Kesepakatan ASEAN). Juga disepakati tentang Perjanjian

Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in

South East Asia), antara lain berisi tentang dasar perilaku persahabatan antarnegara

anggota. Juga dalam KTT I ini disetujui tentang pembentukan sekretariat ASEAN di

Indonesia. HR. Dharsono dari Indonesia dipilih sebagai Sekjen ASEAN Pertama.

  1. KTT II di Kuala Kumpur (4 – 5 Agustus 1977) yang lebih memfokuskan pada

masalah-masalah hubungan ekonomi dengan Jepang, Australia, dan Selandia

Baru.

  1. KTT III di Manila (14 – 15 Desember 1987).

Dalam KTT III ini berhasil menandatangani Deklarasi Manila, yang isinya antara

lain tentang kerja sama dalam segala bidang untuk melawan proteksionisme negaranegara

industri dan mengadakan usaha bersama guna menjaga ketertiban, keamanan,

dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

  1. KTT IV di Singapura ( 27 – 29 Januari 1992).

KTT IV ini mempunyai arti penting karena diadakan pada saat yang tepat yakni

pada waktu dunia sedang mengalami berbagai perubahan. Perubahan positif tersebut

berupa tercapainya persetujuan mengenai penyelesaian masalah Kamboja yang akan

membuka kesempatan bagi ASEAN untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan

negara-negara eks Indochina di kawasan Asia Tenggara.

  1. KTT V di Bangkok, Thailand (14 – 15 Desember 1995)
  2. KTT VI di Hanoi, Vietnam (15 – 16 Desember 1998)
  3. KTT VII di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam (5 – 6 November 2001)
  4. KTT VIII di Phnom Penh, Kamboja (4 - 5 November 2003)
  5. KTT IX di Bali, Indonesia (7 – 8 Oktober 2003)
  6. KTT X di Vientiane, Laos ( 29 – 30 November 2003)
  7. KTT XI di Kuala Lumpur, Malaysia (12 – 14 Desember 2005).

 

  1. Peranan Indonesia dalam ASEAN

Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar di antaranya sebagai berikut.

  1. Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada

tanggal 8 Agustus 1967.

  1. Indonesia berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk mencari

penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa

penyelesaian Indochina secara keseluruhan dan Vietnam Khususnya sangat

penting dalam menciptakan stabilisasi di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal

15 – 17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas

penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha

menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan- ketegangan

dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.

  1. Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama

ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 – 24 Februari

1976.

  1. Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia pernah ditunjuk sebagai tempat kedudukan

Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal

Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi

Njotowijono.

 

BAB III

PENUTUP 

 Kesimpulan

          ASEAN  (Association  of  South  East  Asian  Nation)   merupakan  organisasi  regional  di  kawasan Asia  Tenggara. ASEAN  didirikan  oleh  bangsa-bangsa  Asia  Tenggara  atas  dasar  persamaan  nasib  dan  kepentingan  bersama. Lima  negara  yang  sepakat  menjadi  pelopor  membentuk  ASEAN  adalah  Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura  dan  Filipina. Organisasi  ini  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand  dan  melalui  penandatanganan  Deklarasi  Bangkok oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan  Singapura.

          Pada  awalnya, negara-negara  anggota  ASEAN  hanya  berjumlah  lima, namun  beberapa  tahun  setelah  berdirinya  ASEAN, lima  negara  lainnya  bergabung  ke  dalam  Anggota  ASEAN  secara  bertahap. Tujuan  didirikannya  ASEAN  adalah  untuk  meningkatkan  kerja  sama  di  bidang  ekonomi, sosial, budaya, dan  politik, serta  mewujudkan  ketertiban  dan  perdamaian  di  kawasan  Asia  Tenggara.

Saran

          Negara  kita, Indonesia  merupakan  salah  satu  anggota  ASEAN. Untuk  itu, kita  harus  membantu  mewujudkan  cita-cita  atau  tujuan  dari  ASEAN  itu  sendiri. Karena  bagaimanapun, tujuan  tersebut  merupakan  keinginan  dari   bangsa  kita  sendiri.

          Selain  itu, sebagai  negara  anggota  ASEAN  yang  terbesar, kita  harus  lebih  menunjukan  patisipatif  kita  dalam  mewujudkan  tujuan  tersebut.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2005. Kewarganegaraan  SMA. Jakarta: Erlangga

Tim  Penyusun. 1999. Ilmu  Pengetahuan  Sosial  4. Klaten: Intan  Pariwara

Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan  Geografi. Yogyakarta: Mitra  Gama  Widya


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar