A. Ruang lingkup pengetahuan geografi
Ruang lingkup geografi meliputi berbagai fenomena dan proses yang terdapat di permukaan bumi, baik alam organic maupun alam anorganiknya yang berhubungan dengan kepentingan hidup manusia. Selain itu kajian geografi juga meliputi persebaran dan keterikatan penduduk di muka bumi. Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan fisik dan kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai ciri tertentu. Dalam studi geografi, gejala-gejala yang berkenaan dengan alam organik dan anorganik itu dikaji berdasarkan hal-hal berikut :
1. Penyebaran dan perkembangannya
2. Interelasi dan interaksinya yang berupa :
a. Interelasi antara faktor alam dengan faktor alam
b. Interelasi antara faktor manusia dan faktor manusia
c. Interelasi antara faktor alam dengan faktor manusia
1. Geografi Fisik
Geografi fisik berhubungan dengan keadaan lingkungan alam di luar manusia, seperti fenomena – fenomena alam di geosfer (atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer). Fenmena fenomena tersebut berhubungan dengan bentuk, relief, iklim, dan berbagai hal yang berhubungan dengan bumi seperti proses –proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia di bumi ini.
2. Geografi Sosial
Geografi social biasanya mengangkat tentang permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas manusia di dalam ruang. Aktivitas – aktivitas tersebut mencakup aktivitas sebagai makhluk sisial yang harus berinteraksi dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, dan budayanya mencerminkan perkembangan kemampuan manusia berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa geografi social mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.
3. Geografi Regional
Geografi regional mempelajari topic atau bahasan yang khususnya menncakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik maupun sosial. Ketiga aspek terseut dinamakan geosfer sebagai objek kajian geografi. Geosfer terdiri atas beberapa bagian, yaitu litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer dan antroposfer yang seluruhnya berinteraksi dan saling terkait membentuk suatu system.
Jika ada ketidak seimbangan dari satu bagian, akan berpengaruh terhadap bagian lain atau menimbulkan fenmena geosfer yang baru.
Misalnya , apabila pada bagian antroposfer aktivitas manusia mengeksploitasi hutan secara besar – besaran dengan membuka hutan untuk pemukiman, kawasan industry, perkotaan, pertanian dan sebagainya. Maka, kondisi ekosistem di biosfer akan terganggu, luas hutan berkurang, populasi flora dan fauna juga berkurang. Dengan demikian, vegetasi menjadi berkurang sehingga proses pembentukan O2 dan penyerapan CO2 turut berkurang yang dapat berpengaruh terhadap kondisi atmosfer di mana fungsi antosfer adalah sebagai filter sinar matahari pun menjadi berubah.
B. Aspek Geografi
berdasarkan ruang lingkup geografi dan pengertian geografi yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam menelaah dan mempelajari tentang goeografi dapat dibedakan menjadi aspek fisik dan aspek sosial.
1. Aspek Fisik
Adapun beberapa aspek fisik yang mempengaruhi kehidupan manusia, antara lain iklim , gempa bumi, vulkanisme, dan sebagainya.
2. Aspek sosial
Aspek sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya.
C. Objek Studi Geografi
Objek studi geografi dapat dibagi menjadi dua objek studi, yaitu objek formal dan objek material.
1. Objek formal
Objek formal geografi merupakan car memandang dan berpikir terhadap suatu objek geografi dari sisi keruangan dalam konteks kelingkugan atau kewilayahan. Objek formal ini berhubungan dengan metode atau pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan suatu masalah.
2. Objek material
Objek material atau geosfer merupakan semua fenomena yang terjadi di muka bumi, objek material ini terdiri atas atmosfer (udara), litosfer(kulit bumi), hidrosfer (air), biosfer (hewan) dan antroposfer (berhubungan dengan insaniah).
D. Konsep Esnsial Geografi
Menurut kesepakatan Iklim Geografi Indonesia (IGI) merumuskan sepuluh konsep esensial geografi , yaitu sebagai berikut
1. Lokasi
Kosep lokasi dalam geografi digunakan untuk mengetahui tempat fenomena geosfer. lokasi terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Lokasi absolut merupakan lokais suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Contohnya Indonesia terletak antara 6oLU-11 oLS dan 95oBT-141oBT.
b. Lokasi relative merupakan lokasi suatu wilayah berdasarkan pertimbangan dan karakteristik tertentu. Contohnya wilayah pulau jawa kaya akan pertanian karena tanahnya subur, sedangkan wilayah Kalimantan kaya akan mineral batu bara.
2. Jarak
Jarak merupakan panjang lintasan yang diempuh oleh suatu objek yang bergerak, mulai dari posisi awal hingga selesai pada posisi akhir.
Jarak dibagi menjadi dua , yaitu sebagai berikut
a. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik. Dengan demikian, jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya.
Contoh : jarak Jakarta –semarang adalah 445 km.
b. Jarak relative adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya rute, waktu, biaya, kenyamanan, dan sebagainya.
3. Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan dapat diartikan dengan mudah dijangkau atau tidanya suatu tempat. Umumnya, kteterjangkauan tergantung pada kondisi permukaan bumi suatu daerah tersebut. Selain itu, keterjangkauan tersebut akan berubah perlahan sejalan dengan berkembangnya perkembangan ilmu-ilmu, seperti ilmu ekonomi, ilmu komunikasi, teknologi (IPTEK) dan transportasi.
Contoh :
a. Desa yang dikelilingi rawa –rawa dan hutan-hutan, biasanya sulit untuk dijangkau daripada desa yang terletak ditepian pantai – pantai .
b. Penduduk yang tinggal didalam hutan belantara yang besar, akan sulit untuk di jangkau.
c. Suatu daerah tradisional terjadi karena kondisi permukaan buminya menyebabkan suatu daerah tersebut sulit untuk dijangkau.
4. Morfologi
Konsep morfologi merupakan bentuk lahan. Morfologi berhubungan dengan fenomena lainnya, seperti erosi, longsor, banjir dan sebagainya. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk muka (permukaan) bumi, sebagai hasil dari tenaga endogen dan eksogen contoh :
a. Dataran rendah sepanjang pesisir utara jawa telah didominasi oleh perkebunan tebu.
b. Dataran tinggi di daerah puncak (bogor), lahannya banyak dimanfaatkan untuk perkebunan teh.
c. Dataran sedang di provinsi-provinsi jawa, banyak digunakan sebagai kota –kota besar.
5. Aglomerasi
Konsep aglomerasi merupakan pola – pola pengelompokan atau konsentrasi suatu kegiantan tertentu. Aglomerasi memiliki kecendrungan persebaran yang bersifat menguntungkan.
Contoh :
a. Sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cendrung mengelompok seperti pemukiman elit, pengelompokan pedagang dansebagainya.
b. Di desa, rumah masyarakat menggerombol atau kelompok di tanah datar yang subur.
6. Nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan merupakan nilai suatu tempat yang mempunyai kegunaan berbeda beda dengan berdasarkan fungsi dan kerakteritiknya. Nilai kegunaan merupakan fenmena geografi atau sumber daya pada permukaan bumi yang mempunyai sifat relative .
Contoh :
a. Daerah pengunungan yang subur sangat berguna untuk ptani karena dapat digunakan untuk pertanian. Namun, menurut orang kaya lahan tersebut cocok digunakan untuk membangun sebuah vila.
b. Objek wisata gunung tangkuban perahu terdapat orang yang sering ke sana, ada yang kadang kadang , da nada juga yang belum pernah ke sana.
7. Pola
Pola merupakan persebaran fenomena geosfer tertentu. Pola memiliki hubungan dengan ketergantungan pada bentuk bentuk fenomena geografi yang telah ada di bumi (permukaan bumi).
Contoh :
a. Pola pemukiman yang memanjang sungai, yang berbentuk garis sungai dan sebagainya.
b. Pola persebaran pemukiman di daerah pegunungan didominasi oleh pola yang melingkar.
8. Perbedaan wilayah
Perbedaan wilayah merupakan fenomena yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya atau kekhasan suatu wilayah. Misalnya, wilayah kutub memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah gurun.
9. Interaksi dan interdependensi
Konsep interaksi dan interdepedensi merupakanketerkaitan dan ketergantungan suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Seperti wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga meunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan sebagainya.
Berikut contoh gerakan orang, barang dan gagasandari suatu tempat ke tempat lain
a. Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televise, surat kabar, dan sebagainya.
b. Pergeraka penduduk, berupa sirkulasi, komuter (ulang-alik) dan migrasi.
10. Keterkaitan keruangan
Konsep keterkaitan keruangan (asosiasi) merupakan suatu konsep yang menunjukan derajat keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya. Keterkaitan ruang baik yang berhubungan dengan fenomena fisik maupun nonfisik.
Contoh :
a. Penduduk kota memerlukan bahan pangan dari desa, sebaliknya penduduk desa perlu memasarkan hasil alamnya ke kota.
b. Daerah gresik penghasil semen, sedangkan Kediri penghasil gula, maka akan terjadi interaksi antardua darah tersebut.
E. Prinsip Geografi
Dalam geografi, Prinsip geografi merupakan dasar untuk menguraikan, mengkaji, dan mengungkapkan fenomena, variable, factor factor, serta masalah geografi. Secara teoris , prinsip geografi terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1. Prinsip persebaran (prinsip distribusi)
Prinsip ini memandang fenomena geosfer terjadi di seluruh wilayah di permukaan bumi, tetapi persebaran yang terjadi tersebut tidak sama dan tidak rata antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Contoh
a. Gunung api di Indonesia tersebar di sumatera, jawa, Sulawesi, Maluku, dan nusa tenggara.
b. Penduduk Indonesia memusat di pulau jawa, sedangkan di wilayah papua sedikit.
2. Prinsip interelasi
Prinsip ini menyatakan terdapat hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lain di muka bumi atau antara objek fisik dengan objek fisik lainnya, objek fisik dengan social, atau social dengan social lainnya.
Contoh
a. Wilayah sekitar gunung api biasanya merupakan lahan pertanian yang subur.
b. Sebagian penduduk daerah pantai bermatapencaharian sebagai nelayan.
3. Prinsip deskripsi
Pada intinya, prinsip deskripsi memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang karakteristik yang spesifik dari sebuah fenomena geografi yang dilengkapi dengan diagram, grafik, gambar, dan atau peta.
4. Prinsip korologis
Prinsip ini melihat permasalahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi dan interaksi dari berbagai aspek yang mempengaruhinya.
Contoh :
a. Hubungan antara keberadaan gunung api dengan kesuburan tanah.
b. Hubungan antara letak antronomis dengan iklim.
F. Pendekatan Geografi
Dalam melakukan pengkajian pada suatu masalah dalam geografi perlu digunakan sebagai macam pendekatan (approach), yaitu :
1. pendekatan keruangan (spatial analysis)
2. Pendekatan kelingkungan (ecological analysis), dan
3. Pendekatan kompleks wilayah (regional coplex analysis)
1. Pendekatan keruangan
Pendekatan keruangan merpupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menerangkan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksistensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatical structure), pola(spatial pattern), dan proses (spatial procces).
Dalam konteks fenomena keruangan terdpat perbedaan kenampakan struktur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan elemen elemen pembentuk ruang . elemen elemen tersebut dikelompokan kedalam tiga elemen utama, yaitu sebagai berikut.
a. Kenampakan titik (point features)
b. Kenampakan garis (line features)
c. Kenampakan bidang (areal features)
2. Pendekatan kelingkungan
Pendekatan kelingkungan merupakan pendekatan yang dapat dilihat berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan. Dalam geografi, pendekatan ini berhubungan dengan kehidupan manusia atau organisme dengan lingkungan fisiknya, interaksi tersebut membentuk system keruangan yang dikenal dengan ekosistem.
Salah satu teori dalam pendekatan atau analisis ekologi adalah teori tentang lingkungan, dimana geografi berhubungan dengan interaksi antara kehidupan manusia dengan factor fisik yang membentuk system keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.
Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenmena . lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, serta kesadaran lingkungan.
Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, aitu lingkungan budaya gagasan gagasan geografi, serta proses social ekonomi dan perubahan nilai nilai lingkungan . dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan maunsia dan fenomena alam. Relik fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan prses organik , termasuk penduduk dan produk, serta proses organik.
3. Pendekatan kompleks wilayah
Dalam pendekatan kompleks wilayah, yang dikaji adalah tentang penyebaran fenomena gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi antara variable manusia serta variable lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar