Puji
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah sejarah sebagai tugas
pengganti ulangan harian 1 yang diberikan langsung oleh guru mata pelajaran
sejarah.
Makalah
ini berisikan tentang informasi seputar Perkembangan Bangsa Indonesia Sejak
Proklamasi Kemerdekaan. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi si
pembaca.
Saya
menyadari bahwa makalah yang saya buat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih untuk guru mata pelajaran sejarah dan para
pembaca yang mau meluangkan waktunya untuk memaca karya tulis ini. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhlohi segala usaha saya. Amin.
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................
Latar Belakang.......................................................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................................................................
Tujuan....................................................................................................................................
Manfaat..................................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN....................................................................................................
Sejarah Penerapan Ketiga Ideologi Diatas Oleh Sebuah
Negara..........................................
BAB III. PENUTUP.............................................................................................................
KESIMPULAN.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
A. UPAYA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
1. BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Letjen Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai ( BPUPKI ) untuk menghadapi situasi kritis. Susunan anggota pengurusnya adalah 1 orang ketua 2 orang ketua muda dan 60 orang anggota. BPUPKI mulai bersidang pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 untuk merumuskan dasar Negara dan UUD.Akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945 lahirlah Piagam Jakarta.
Pada tanggal 14 Juli 1945 BPUPKI melaksanakan sidang yang kedua untuk menerima laporan dari ketua panitia ( Soekarno ) yang terdiri dari 3 keputusan yaitu :
a. Pernyataan Indonesia merdeka
b. Pembukaan UUD
c. Batang Tubuh UUD
2. PPKI
Setelah BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, maka Jepang segera membubarkannya dan membentuk PPKI ( Dokuritsu Junbi Iinkai ) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang berjumlah 21 orang dan tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota sehingga PPKI sudah diambil alih sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia dan bukan semata-mata badan yang dikehendaki Jepang.
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu, sehingga Jepang bertekuk lutut pada sekutu. Sementara Soekarno, Muhammad Hatta dan Radjiman dipanggil oleh Jenderal Terauchi di Dalath-Vietnam untuk menerima kemerdekaan dari pemerintah Jepang.
B. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
Berita penyerahan Jepang terhadap Sekutu tidak bisa ditutup-tutupi lagi, oleh karena itu golongan pemuda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan namun para golongan tua berpendapat harus dimusyawarahkan dulu dengan PPKI karena merupakan alat perjuangan. Akhirnya tanggal 16 Agustus pagi Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh golongan pemuda dan dibawa ke Rengas Dengklok ( selatan Karawang ).
Jam 12 malam akhirnya mereka ke rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi. Rumusan naskah Proklamasi yang asli adalah tulisan tangan Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan, seperti kata tempoh diganti tempo, masalah tanggal dan yang menandatangani naskah proklamasi.
C. MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA
Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 hari Jum’at dibacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya dilakukan pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan Walikota Soewiryo dan dr Muwardi. Peristiwa besar itu hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam dengan penuh khidmat, sekalipun sangat sederhana namun membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu Indonesia bebas dari belenggu penjajah.
D. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA SEJAK PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN
1. PEMBENTUKAN BADAN KELENGKAPAN NEGARA
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melakukan rapat yang membahas :
1. Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
3. Pembentukan Badan Komite Nasional sebagai pembantu presiden
Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat lanjutan yang menghasilkan :
1. Penetapan 12 menteri yang membantu tugas presiden
2. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi
Untuk menghadapi kekuatan Jepang dan Sekutu pemerintah Indonesia membentuk Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) pada tanggal 22 Agustus 1945 yang berada di bawah wewenang KNIP. Oleh karena datangnya pasukan Sekutu dan NICA yang silih berganti sehingga pemerintah memutuskan dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) pada tanggal 5 Oktober 1945.Pada tanggal 1 Januari 1946 diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat ( TKR ) lalu tanggal 26 Januari berubah menjadi Tentara Republik Indonesia ( TRI ). Untuk menyempurnakan TRI maka pemerintah membentuk Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) tanggal 7 Juni 1947.
2. PERKEMBANGAN DEMOKRASI LIBERAL
Pada masa berlakunya Konstitusi RIS ( 1949 ) dan UUDS ( 1950 ) bangsa kita melaksanakan pesta Demokrasi Liberal dengan menggunakan sistem pemerintahan secara parlementer, di mana kepala negara adalah presiden sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan bertanggung jawab pada Parlemen ( DPR ). Pada masa itu situasi politik tidak stabil karena sering terjadi nya pergantian kabinet dan sering terjadi pertentangan politik di antara partai-partai yang ada. Adapun kabinet yang pernah memerintah antara lain
a. Kabinet Natsir ( 6 September 1950 – 20 Maret 1951 )
Kabinet ini jatuh karena ada mosi tidak percaya bahwa M. Natsir tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat dan sering terjadi pemberontakan sehingga muncul gerakan DI/TII, Andi Azis, APRA, RMS dsb.
b. Kabinet Sukiman ( 26 April 1951 – 3 April 1952 )
Masalah yang dihadapinya adanya pertukaran nota antara Menlu Ahmad Subarjo dengan Dubes AS Merle Cochran tentang bantuan ekonomi dan militer berdasarkan Mutual Security Act ( MSA ) atau UU kerjasama keamanan.
c. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953 )
Masalah yang dihadapinya yaitu :
1. Gerakan separatis di Sumatera dan Sulawesi
2. Peristiwa 17 Oktober
3. Peristiwa Tanjung Morawa
d. Kabinet Ali I ( 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 )
Masalah yang dihadapinya yaitu pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi serta pergantian KSAD dari Bambang Sugeng pada Bambang Oetoyo
e. Kabinet Burhanudin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3 maret 1956 )
Pada masa ini berhasil melaksanakan Pemilu I dengan 2 periode , tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota Badan Konstituante. Pemilu I ini dimenangkan oleh 4 partai besar yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKI.
f. Kabinet Ali II ( 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957 )
Masalah yang dihadapinya yaitu timbulnya gerakan anti China dan pemberontakan PRRI/PERMESTA.
g. Kabinet Djuanda
Kabinet ini jatuh karena Badan Konstituante tidak bisa membuat UUD yang baru pengganti UUDS sehingga presiden mengeluarkan Dekritnya tanggal 5 Juli 1959 dan mengumumkan berlakunya Demokrasi Terpimpin.
2. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Karena Badan Konstituante tidak dapat membuat UUD baru pengganti UUDS maka pada tanggal 5 juli 1959 jam 17.00 hari jum’at Presiden Soekarno mengeluarkan Dekritnya yang berisi :
a. Pembubaran Badan Konstitiante
b. Berlaku kembalinya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS
c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
Sejak saat itu Presiden mengumumkan berlakunya sistem Demokrasi Terpimpin yang di dalamnya banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan terhadap UUD 1945 antara lain :
a. MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup
b. Presiden mengangkat MPRS
c. Pidato presiden yang berjdul ” Penemuan Kembali Revolusi kita ” dijadikan GBHN
d. Lembaga tinggi dan tertinggi negara dijadikan pembantu presiden
e. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan DPR-GR
Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden lebih banyak dipengaruhi oleh PKI dan PKI memainkan peranan pentingnya sehingga mendapatkan perlakuan istimewa dari presiden. Dalam rangka mewujudkan tujuannya maka PKI melakukan tindakan antara lain :
a. Dalam Negeri
1. Berusaha menyusup ke parpol dan ormas yang menjadi lawan
politiknya kemudian memecah belah
2. Dalam bidang pendidikan mengusahakan agar ajaran Marxis
Leninisme menjadi salah satu masta pelajaran wajib
3. Dalam bidang militer, mengindoktrinasi perwira ABRI dengan ajaran
komunis
b. Luar Negeri
Berusaha mengubah politik luar negeri yang bebas dan aktif menjurus ke
negara-negara yang komunis.
1. BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Letjen Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai ( BPUPKI ) untuk menghadapi situasi kritis. Susunan anggota pengurusnya adalah 1 orang ketua 2 orang ketua muda dan 60 orang anggota. BPUPKI mulai bersidang pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 untuk merumuskan dasar Negara dan UUD.Akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945 lahirlah Piagam Jakarta.
Pada tanggal 14 Juli 1945 BPUPKI melaksanakan sidang yang kedua untuk menerima laporan dari ketua panitia ( Soekarno ) yang terdiri dari 3 keputusan yaitu :
a. Pernyataan Indonesia merdeka
b. Pembukaan UUD
c. Batang Tubuh UUD
2. PPKI
Setelah BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, maka Jepang segera membubarkannya dan membentuk PPKI ( Dokuritsu Junbi Iinkai ) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang berjumlah 21 orang dan tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota sehingga PPKI sudah diambil alih sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia dan bukan semata-mata badan yang dikehendaki Jepang.
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu, sehingga Jepang bertekuk lutut pada sekutu. Sementara Soekarno, Muhammad Hatta dan Radjiman dipanggil oleh Jenderal Terauchi di Dalath-Vietnam untuk menerima kemerdekaan dari pemerintah Jepang.
B. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
Berita penyerahan Jepang terhadap Sekutu tidak bisa ditutup-tutupi lagi, oleh karena itu golongan pemuda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan namun para golongan tua berpendapat harus dimusyawarahkan dulu dengan PPKI karena merupakan alat perjuangan. Akhirnya tanggal 16 Agustus pagi Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh golongan pemuda dan dibawa ke Rengas Dengklok ( selatan Karawang ).
Jam 12 malam akhirnya mereka ke rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi. Rumusan naskah Proklamasi yang asli adalah tulisan tangan Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan, seperti kata tempoh diganti tempo, masalah tanggal dan yang menandatangani naskah proklamasi.
C. MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA
Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 hari Jum’at dibacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya dilakukan pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan Walikota Soewiryo dan dr Muwardi. Peristiwa besar itu hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam dengan penuh khidmat, sekalipun sangat sederhana namun membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu Indonesia bebas dari belenggu penjajah.
D. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA SEJAK PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN
1. PEMBENTUKAN BADAN KELENGKAPAN NEGARA
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melakukan rapat yang membahas :
1. Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
3. Pembentukan Badan Komite Nasional sebagai pembantu presiden
Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat lanjutan yang menghasilkan :
1. Penetapan 12 menteri yang membantu tugas presiden
2. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi
Untuk menghadapi kekuatan Jepang dan Sekutu pemerintah Indonesia membentuk Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) pada tanggal 22 Agustus 1945 yang berada di bawah wewenang KNIP. Oleh karena datangnya pasukan Sekutu dan NICA yang silih berganti sehingga pemerintah memutuskan dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) pada tanggal 5 Oktober 1945.Pada tanggal 1 Januari 1946 diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat ( TKR ) lalu tanggal 26 Januari berubah menjadi Tentara Republik Indonesia ( TRI ). Untuk menyempurnakan TRI maka pemerintah membentuk Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) tanggal 7 Juni 1947.
2. PERKEMBANGAN DEMOKRASI LIBERAL
Pada masa berlakunya Konstitusi RIS ( 1949 ) dan UUDS ( 1950 ) bangsa kita melaksanakan pesta Demokrasi Liberal dengan menggunakan sistem pemerintahan secara parlementer, di mana kepala negara adalah presiden sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan bertanggung jawab pada Parlemen ( DPR ). Pada masa itu situasi politik tidak stabil karena sering terjadi nya pergantian kabinet dan sering terjadi pertentangan politik di antara partai-partai yang ada. Adapun kabinet yang pernah memerintah antara lain
a. Kabinet Natsir ( 6 September 1950 – 20 Maret 1951 )
Kabinet ini jatuh karena ada mosi tidak percaya bahwa M. Natsir tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat dan sering terjadi pemberontakan sehingga muncul gerakan DI/TII, Andi Azis, APRA, RMS dsb.
b. Kabinet Sukiman ( 26 April 1951 – 3 April 1952 )
Masalah yang dihadapinya adanya pertukaran nota antara Menlu Ahmad Subarjo dengan Dubes AS Merle Cochran tentang bantuan ekonomi dan militer berdasarkan Mutual Security Act ( MSA ) atau UU kerjasama keamanan.
c. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953 )
Masalah yang dihadapinya yaitu :
1. Gerakan separatis di Sumatera dan Sulawesi
2. Peristiwa 17 Oktober
3. Peristiwa Tanjung Morawa
d. Kabinet Ali I ( 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 )
Masalah yang dihadapinya yaitu pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi serta pergantian KSAD dari Bambang Sugeng pada Bambang Oetoyo
e. Kabinet Burhanudin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3 maret 1956 )
Pada masa ini berhasil melaksanakan Pemilu I dengan 2 periode , tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota Badan Konstituante. Pemilu I ini dimenangkan oleh 4 partai besar yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKI.
f. Kabinet Ali II ( 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957 )
Masalah yang dihadapinya yaitu timbulnya gerakan anti China dan pemberontakan PRRI/PERMESTA.
g. Kabinet Djuanda
Kabinet ini jatuh karena Badan Konstituante tidak bisa membuat UUD yang baru pengganti UUDS sehingga presiden mengeluarkan Dekritnya tanggal 5 Juli 1959 dan mengumumkan berlakunya Demokrasi Terpimpin.
2. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Karena Badan Konstituante tidak dapat membuat UUD baru pengganti UUDS maka pada tanggal 5 juli 1959 jam 17.00 hari jum’at Presiden Soekarno mengeluarkan Dekritnya yang berisi :
a. Pembubaran Badan Konstitiante
b. Berlaku kembalinya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS
c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
Sejak saat itu Presiden mengumumkan berlakunya sistem Demokrasi Terpimpin yang di dalamnya banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan terhadap UUD 1945 antara lain :
a. MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup
b. Presiden mengangkat MPRS
c. Pidato presiden yang berjdul ” Penemuan Kembali Revolusi kita ” dijadikan GBHN
d. Lembaga tinggi dan tertinggi negara dijadikan pembantu presiden
e. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan DPR-GR
Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden lebih banyak dipengaruhi oleh PKI dan PKI memainkan peranan pentingnya sehingga mendapatkan perlakuan istimewa dari presiden. Dalam rangka mewujudkan tujuannya maka PKI melakukan tindakan antara lain :
a. Dalam Negeri
1. Berusaha menyusup ke parpol dan ormas yang menjadi lawan
politiknya kemudian memecah belah
2. Dalam bidang pendidikan mengusahakan agar ajaran Marxis
Leninisme menjadi salah satu masta pelajaran wajib
3. Dalam bidang militer, mengindoktrinasi perwira ABRI dengan ajaran
komunis
b. Luar Negeri
Berusaha mengubah politik luar negeri yang bebas dan aktif menjurus ke
negara-negara yang komunis.
1.
Jelaskan
perbedaan antara ideologi sosialis-komunis, ideologi islam dan ideologi
demokrasi-kapitalis !
2.
Bagaimana
sejarah penerapan ketiga ideologi diatas oleh sebuah negara !
1.
Menjelaskan
perbedaan antara ideologi sosialis-komunis, ideologi islam dan ideologi
demokrasi-kapitalis.
2.
Menjelaskan
dan menerangkan sejarah penerapan ketiga ideologi diatas oleh sebuah negara.
1.
Memberi
informasi tentang perkembangan Bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan
2.
Memberi
informasi tentang perbedaan antara ideologi sosialis-komunis, ideologi islam
dan ideologi demokrasi-kapitalis
3.
Memberi
informasi tentang sejarah penerapan ketiga ideologi diatas oleh sebuah negara.
4.
Memenuhi
nilai ulangan harian 1 sejarah yang kosong sebagai pengganti ulangan harian
dengan tugas ini.
BAB
II.
PEMBAHASAN
Sebelum
merujuk langsung ke pokok materi tentang perbedaan ideologi sosialis-komunis,
ideologi islam dan ideologi demokrasi-kapitalis. Maka sebelumnya perkenankan
saya untuk menjelaskan pengertian atau dasar dari ideologi itu sendiri.
Ideologi
adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt
de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang
ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi
Marxisme).
Kata
Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de Tracy pada
tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idéologie, merupakan gabungan
2 kata yaitu, idéo yang mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada
logos, kata dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de
Tracy menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu
yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".
Definisi
memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
“
Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada
konsep. ”
Karena
itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika berfikir
yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.
Mabda’
secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an
yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun
di atas pemikiran-pemikiran (cabang) [dalam Al-Mausu’ah al-Falsafiyah, entry
al-Mabda’]. Al-Mabda’ (ideologi): pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan
patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-mabda’
adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab
Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36]
Definisi
lain
Selain
definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
Gunawan
Setiardjo :
Ideologi
adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai
melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
Destutt
de Tracy:
Ideologi
adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004
Descartes:
Ideologi
adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
Machiavelli:
Ideologi
adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus
2006
Thomas
H:
Ideologi
adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan
mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
Francis
Bacon:
Ideologi
adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007
Karl
Marx:
Ideologi
merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat. 1 mei 2005
Napoleon:
Ideologi
keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember 2003
Muhammad
Ismail:
Ideologi
(Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar,
pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas
pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi
jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau ke mana alam, manusia dan
kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan
setelahnya? 24 april 2007
Dr.
Hafidh Shaleh:
Ideologi
adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah
aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan
manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk
mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta
metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008
Taqiyuddin
An-Nabhani:
Mabda’
adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah
adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup,
serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping
hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia
ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta,
manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli
2005
Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang
mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk
merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran
tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan
metode untuk menyebarkannya.
Sehingga
dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi
Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi
dengan padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab.
Apabila
kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi
(mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk
saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa
negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh
satu negara pun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat.
Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber
konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia,
sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).
Ibnu
Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat",
dia berkata:
"Nabi
dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi
kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan
eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya,
atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan
ras manusia, namun tidak perlu sekali."
Ideologi
politik
Dalam
ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan
order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan
bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori
komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan
marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan
lengkap pada abad 20.
Contoh
ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme,
konservatisme, neoliberalisme, Demokrasi Islam, demokrasi kristen, fasisme,
monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme,
dan demokrat sosial.
Kepopuleran
ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang kadangkala
bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah badan dari
ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial, institusi,
kelas, atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama.
Merupakan dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik
dan kebijakannya.
DASAR
Kapitalisme-Demokrasi :Sekularisme,
yaitu suatu faham yang memisahkan agama dari kehidupan, meskipun ia mengakui
adanya Pencipta, juga adanya kehidupan sebelum dan sesudah dunia ini.
Komunisme-Sosialisme :Dialektika
materialisme, suatu faham yang beranggapan bahwa segala sesuatu itu adalah
materi, ia tidak mengakui Tuhan, kehidupan, dan alam sebelum dan sesudah dunia
ini.
Islam :Tauhid,
yaitu suatu keyakinan yang mengakui tentang adanya Pencipta,
(Al-Khalik), dan mengakui adanya alam kehidupan (sebelum penciptaan), maupun
alam sesudah kehidupan dunia ini (hubungan penghisaban), juga faham ini tidak
memisahkan antara agama dari kehidupan.
PERATURAN
Kapitalisme-Demokrasi: Dibuat
dari hasil kejeniusan manusia sendiri, harus menjamin adanya kebebasan terhadap
individu, mengeluarkan pendapat, beragama, dan kepemilikan.
Komunisme-Sosialisme : Berasal
dari materi, sesuai dengan evolusi materi serta mengikuti perubahan
kondisi/zaman, dan alat produksi.
Islam : Berasal
dari Allah, sebagai pembuat aturan (Syarr’i), yang Maha Mengetahui segala
kebutuhan makhluk-Nya.
STANDAR PERBUATAN
Kapitalisme-Demokrasi: Azas
manfaat, berbuat sesuatu bila dinilai akan mendapat keberuntungan/saling
mendapat manfaat.
Komunisme-Sosialisme : Nilai
materi, manfaat dari materi yang ada di dalam kekuasaanya (nilai koloni)
Islam : Hukum
Syara’, halal dan haram yang menjadi tolok ukur perbuatannya
PELAKSANA PERATURAN
Kapitalisme-Demokrasi: Pemerintah
yang dipilih oleh mayoritas rakyat, dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi,
yaitu suatu pemerintahan yang dijalankan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat.
Komunisme-Sosialisme : Di
perintah oleh seseorang yang berkuasa secara otoriter
Islam : Dilaksanakan
oleh umat berdasarkan taqwa kepada Allah SWT, Kedaulatan di tangan
Syara’(pembuat undang-undang) dan kekuasaan berada di tangan umat.
KEPALA NEGARA
Kapitalisme-Demokrasi
: Presiden, Raja, Perdana Menteri
Komunisme-Sosialisme : Presiden
Islam : Khalifah
BENTUK NEGARA
Kapitalisme-Demokrasi
: Republik, Federal
Komunisme-Sosialisme : Uni/Persatuan
Islam : Kekhilafahan
KESESUAIAN TERHADAP FITRA MANUSIA
Kapitalisme-Demokrasi
: Tidak akan pernah sesuai dengan fitrah, karena manusia
yang lemah lagi bodoh tidak akan sanggup membuat peraturan.
Komunisme-Sosialisme : Tidak
akan sesuai, karena mengalihkan naluri beragama (tadayyun), dan tidak akan
pernah memberi ketenangan terhadap jiwa.
Islam : Selalu
Sesuai. Karena memang manusia memerlukan sesuatu sebagai penolong/sandaran.
KESESUAIAN DENGAN AKAL
Kapitalisme-Demokrasi: Tidak
akan mengalami kesesuaian, karena menganggap Tuhan hanya sebagai Pencipta dan
bukan Pengatur. Oleh karenanya akan terjadi benturan antara aturan agama dengan
aturan yang ditetapkan manusia.
Komunisme-Sosialisme : Tidak
akan pernah sesuai, karena materi bukanlah segala-galanya. Tidak mungkin
manusia yang diberi kebebasan berbuat dalam hidupnya hanya kembali menjadi
materi tanpa penghisaban sebagai balasan perbuatannya itu .
Islam : Sesuai,
karena dengan tauhid yang mengakui adanya kehidupan sebelum dan sesudah
kehidupan ini dapat memberikan kepuasan pada akal.
PANDANGAN TERHADAP INDIVIDU
Kapitalisme-Demokrasi: Individu
diberi kebebasan mutlak asalkan saja tidak mengganggu orang lain. Individu
bekerja untuk masyarakat yang masing-masing individu itu sendiri tidak
berhubungan satu sama lainnya.(individualisme)
Komunisme-Sosialisme : Setiap
individu merupakan bagian dari masyarakat yang menyatu dengan alam. Tidak ada
kebebasan terhadap individu, semuanya diatur oleh sistem yang telah
disepakati seperti halnya gerigi dalam roda.
Islam : Ada kekebasan
di dalam batasan hukum Syara’. Setiap Individu merupakan bagian dari masyarakat
yang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Ia agar saling berinteraksi dan saling
mengoreksi dengan sesama individu lainnya.
PANDANGAN TERHADAP
MASYARAKAT
Kapitalisme-Demokrasi: Sekumpulan
individu yang tidak memperdulikan kesamaan pendapat (faham), dan tidak diikat
oleh sesuatu yang sama.
Komunisme-Sosialisme : Sekumpulan
materi sebagai satu kesatuan yang menyeluruh antara manusia dan alam dengan
hubungan yang mutlak/pasti. Individu dalam bermayarakat hanya mengikuti arus
masyarakat saja.
Islam : Sekumpulan
individu yang saling berinteraksi saling mengontrol dan saling mengoreksi untuk
selalu dijalan Allah SWT, yang diikat dengan pemikiran, perasaan, dan
aturan yang sama, yaitu DIENUL ISLAM
Asal
Usul Ideologi
Masa
Renaisanse di Eropa pada abad ke-16 memisahkan dua paradigma kehidupan. Yakni,
Abad Pertengahan yang didominasi oleh Gereja, dan paradigma baru Abad Modern
yang didominasi sains. Paradigma pertama meniscayakan kehidupan
yang religius, dan paradigma kedua meniscayakan rasio dan ilmu dengan
menolak keterlibatan agama di dalamnya (sekuler). Agama yang semula menjadi
dasar dan sistem kepercayaan di mana semua kegiatan hidup termasuk politik dan
ekonomi dibangun atasnya, kemudian dasar itu digantikan oleh ideologi. Agar
ideologi terialisir, maka dikembangkan menjadi sains dan teknologi.
Sejak masa ini timbul sejarah sekularisasi di Eropa.
Sehubungan
dengan sekularisasi, masyarakat Eropa dari waktu ke waktu membangun
ideologi-ideologi: kapitalisme (Inggris), liberalisme (Perancis), sosialisme
(Jerman-Rusia), fasisme (Italia), nasionalisme (Perancis), demokrasi (Amerika),
dll. Berbagai ediologi dunia ini mengalami dialektika dan
persaingan hingga pada perkembangan akhir terseleksi menjadi dua
ideologi yang paling populer, kapitalisme dan sosialisme, dan
kemudian menimbulkan konflik yang pada gilirannya membelah dunia menjadi
dua blok: Barat dan Timur. Blok Barat diwakili oleh kapitalisme dan Blok
Timur diwakili oleh sosialisme. Konflik itu berkembang menjadi perang
dingin yang, setelah rezim-rezim sosialis-komunis di negara-negara Eropa
Timur mengalami kebangkrutan, maka perang itu dapat disudahi dengan rontknya
Rusia menjadi beberapa negara. Maka, pada dewasa ini dapat dikatakan
kapitalisme yang menang dan mendominasi dunia dengan polisinya Amerika.
Pengaruh ideologi ini sangat kuat khususnya di negara-negara berkembang
seperti di Indonesia.
Meskipun
dikatakan bahwa ideologi sosialis gaya lama telah dikalahkan, namun dalam
kenyataan ide-idenya masih tetap banyak diminati oleh banyak kalangan khususnya
mereka yang menghendaki perubahan-perubahan sosial secara radikal dan
revolusioner, khususnya hal ini terjadi pada negara-negara miskin atau dalam
keadaan suatu negara yang kacau. Demikian juga, berkembangnya kapitalisme
meniscayakan ideologi demokratisme dan nasionalisme berkembang dan
membuntutinya, sebab pada dasarnya demokratisasi merupakan bagian
dari kapitalisme itu sendiri. Adapun fasisme secara legal tidak lagi
berkembang, tetapi di beberapa rezim yang otoriterter paham ini
seringkali masih dipergunakan.
Ide-Ide
dan Ciri-Ciri
Untuk
sedikit lebih jelas, ada baiknya berikut dibahas ide-ide serta ciri-ciri
dari masing-masing ideologi. Karena keterbatasan, di sini hanya
akan dibahas tiga ideologi yang dianggap paling populer di Indonesia:
kapitalisme, sosialisme, dan demokrasi.
1.
Kapitalisme
Kapitalisme
semula merupakan paham ekonomi yang disandarkan pada filsafat
naturalisme, individualisme, liberalisme, materialisme dan pragmatisme.
Namun, untuk mewujudkan cita-citanya ia harus memasuki dan menguasai politik,
maka muncullah paham nasionalisme dan demokrasi ala kapitalisme dalam politik.
Dan, pada perkembangan terakhir ideologi ini memasuki segala wilayah
kehidupan: budaya, keamanan, seni, dll.
Tokoh-tokohnya
antara lain seperti John Locke (naturalis); Adam Smith (ekonomi klasik) yang
terkenal dengan teori supply and demand; David Ricardo (ekonom
moralis) yang terkenal dengan teori Hukum Pengurangan Penghasilan; Robert
Malthus (ekonom pesimistis) yang terkenal dengan teori kependudukan; Lord
Keynes yang terkenal dengan teori pengangguran dan lapangan kerja; dan
David Hume penemu teori pragmatisme.
Bentuk-bentuk
kapitalisme adalah kapitalisme perdagangan di mana pengusaha mengangkut hasil
produksi dari suatu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar;
kapitalisme industri, yakni ia memisahkan antara modal dan buruh dan manusia
dengan mesin; sistem kartel, di mana perusahaan-perusahaan
besar bersepakat dalam pembagian pasar internasional; dan, sistem trust,
yakni penggabungan antarperusahaan besar yang berkompetisi dengan
tujuan mengontro dan menguasahi pasar.
Ide-ide
pokok yang dikembangkan oleh ideologi kapitalisme, (1) pemilik
modal lebih utama daripada kaum pekerja; (2) motivasi utama berproduksi adalah
untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya; (3) unsur material serta
faktor-faktor produksi berada pada swasta; (4) perokonomian harus dijalankan
secara liberal dan tidak mengenal proteksi; (5) untuk kemajuan ekonomi
harus ada kompetisi dan mengikuti logika pasar.
Adapun
ciri-ciri pokok ideologi ini sebagai berikut. (1) Tidak dapat
tumbuh dan berkembang tanpa riba dan monopoli; (2) penimbunan kekayaan di
tangan pemilik modal dan penyusutan secara relatif pemilikan oleh
kaum pekerja; (3) menimbulkan kolonialisme dengan apapun bentuknya; (4)
keuntungan berlipat ganda dan tidak efisien sehingga melahirkan kesenjangan
sosial sosial; (5) materialisme, atheisme, dan sekularisme yang menolak
agama; (6) sangat menekankan hak milik pribadi dan menolak prinsip “sama rata
sama rasa”.
2.
Sosialisme
Sebagai
mana kapitalisme, sosialisme merupakan paham ekonomi yang didasarkan pada
filsafat materialisme dan atheisme. Ia lahir sebagai antithesis terhadap
kapitalisme. Jika kapitalisme lebih mementingkan kaum bermodal atau majikan,
maka sosialisme membela kaum buruh. Untuk mewujudkan cita-citanya ia membangun
manifesto dan memasuki wilayah politik yang kemudian mendirikan partai komunis
(karenanya ideologi ini sering juga disebut komunisme).
Tokoh-tokohnya
antara lain seperti Karl Marx (1818-1883) dengan karyanya yang
terkenal Das Capital; Friedrich Engels (1820-1895) sebagai patner Marx,
keduanya dari Jerman; Lenin (1870-1924) pemimpin revolusi Bolsheviks;
Joseph Stalin (1879-1954) sebagai sekretaris Partai Komunis; dan, Trotsky
(1879-1940), ketiganya dari Rusia.
Ide-ide
pokok sosialisme antara lain sebagai berikut. (1) Bahwa kemutlakan hak milik
untuk kesejahteraan umum; tidak dimiliki atau demi kepentingan individu
secara mutlak. (2) Sejarah manusia merupakan pertarungan (dialektika) antara
kaum borjuis dengan proletar. (3) Agama merupakan candu masyarakat,
babunya kapitalis, imperalis dan eksploitasi. (4) Segala perubahan ditentukan
oleh materi.
Adapun
ciri-ciri utama ideologi ini adalah, (1) menolak agama, dan materialistik; (2)
perubahan harus melalui revolusi dan kekerasan; (3) sama rata sama rasa; (4)
perjuangan kelas buruh dan membasmi kelas majikan; (5) tumbuh secara
kondusif pada keadaan tidak stabil atau kemiskinan.
Perkembangan
paham ini di negara-negara seperti Rusia, Cina, Cekoslovakia, Hongaria,
Bulgaria, Polandia, Jerman Timur, Rumania, Yugoslavia, Albania dan Kuba.
Sementara itu, di masa pascakemerdekaan, negara-negara Islam banyak
menggandrunginya, seperti Mesir, Irak, Syiria, Palestina, Yordania, Tunisia,
Indonesia, dll. Namun, setelah runtuhnya di beberapa negara asal dan
disusul dengan usainya Perang Dingin, maka sosialisme di negeri-negeri Islam
kurang populer, atau mengalami modifikasi dengan kapitalisme atau yang lain.
3.
Demokrasi
Kata
democracy berasal dari bahasa Yunani demos yang berarti kekuasaan,
kedaulatan dan aturan; dan kratos yang berarti rakyat
kebanyakan. Dengan demikian, demokrasi biasa diartikan “kedaulatan
di tangan rakyat”. Berbeda dengan kapitalisme dan sosialisme, akar
pemikiran dan filsafat paham demokrasi berasal dari Yunani Kuno, yakni filsafat
moral publik. Namun, bentuk demokrasi yang kita temui sekarang berbeda
dengan akarnya dan dibangun pada abad akhir abad ke-18 oleh Revolusi Amerika
(1776) dan Revolusi Perancis (1789). Dalam paham modern ini pelaksanaan
demokrasi menggunakan pemikiran JJ. Rousseau tentang Triaspolitika, lembaga
legislatif, ekskutif dan yudikatif. Agar rakyat benar-benar dapat
berdaulat, maka ketiga lembaga ini harus berfungsi dan tegak. Dan, dalam prakteknya,
paham ini meniscayakan liberasi dalam berbagai hal: politik, ekonomi, budaya,
dll. Maka, paham ini sangat erat, seperti kita lihat dewasa ini, dengan
kapitalisme-liberal. Misalnya, paham demokrasi mengandaikan kedaulatan di
tangan rakyat, maka kapitalisme juga mengandaikan ekonomi
diserahkan penuh kepada rakyat atau swasta, bukan dikuasai negara.
Tokoh-tokoh
paham ini antara lain seperti: L.G. Address (1863) yang mempopulerkan
“pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat; JJ. Rousseau, penggagas
Triaspolitika; John Stuart Mill (1806-1872), pelopor demokrasi modern yang
bergaya moderat antara kapitalisme dan sosialisme; James Madison, salah seorang
pendiri konstitusi Amerika Serikat; Jeremy Bentham, seorang
ekonom yang utilitarianis, dll.
Meskipun
ide dasarnya sama atau mirip, namun dalam pelaksanaan paham demokrasi
mempunyai beberapa model yang berbeda-beda. Adapun model-model demokrasi
dimaksud adalah, demokrasi liberal yang berkembang di negara-negara
industri maju seperti Amerika, Perancis, dan Australia. Kedua, model demokrasi
kerakyatan yang berkembang di negara-negara komunis seperti Rusia, Cina, Kuba,
Vietnam dan Eropa Timur. Ketiga, demokrasi radikal yang berkembang di
beberapa negara yang sparatis. Dan, keempat, model demokrasi negara
ketiga seperti Indonesia yang selalu mencari bentuk yang lebih tepat;demokrasi
di sini biasanya disesuaikan dengan budaya bangsanya, meskipun pada akhirnya
cenderung terjebak ke dalam demokrasi liberal.
Adapun
ide-ide dan ciri-ciri pokok paham demokrasi adalah, (1) kedaulatan
sekaligus pemerintahan di tangan rakyat, dari rakyat dan kembali kepada
rakyat; (2) adanya kebebasan untuk apa saja yang diberikan kepada rakyat; (3)
persamaan hak-hak dan kewajiban bagi semua rakyat; (4) kontrol kepada kekuasaan
secara ketat oleh rakyat yang direpresentasikan oleh lembaga politik maupun
secara langsung seperti pers yang yang bebas; (5) partisipasi politik oleh
seluruh komponen masyarakat; (6) penguatan pada apa yang disebut civil society,
yang sebagai akibatnya dominasi militer ditolak; dan (7) agama di mata
demokrasi menjadi urusan pribadi-pribadi atau rakyat.
Di
Indonesia atau hampir di seluruh negara-negara ketiga dewasa ini
dapat dikatakan berkiblat pada paham ini, meskipun sebagaimana kita ketahui,
belum ada jaminan dalam prakteknya akan mampu memakmurkan suatu bangsa.
Islam
Ideologis: Sebuah Perbandingan
Islam
adalah agama universal, komprehensif dan totalitas. Sebagai agama yang
ajarannya meliputi berbagai aspek kehidupan, Islam tidak phobi terhadap
kehidupan politik dan termasuk ekonomi. Islam mempunyai cita-cita dan visi
tentang politik maupun ekonomi. Karenanya, jika diperhadapkan dengan
ideologi-ideologi sebagaimana dijelaskan di atas, Islam memberikan
beberapa catatan kritis sekaligus, menawarkan pandangan-pandangan yang
berbeda.
Ketiga
ideologi di atas bersifat sekuler; jelas-jelas menolak agama, atau minimal,
meletakkan agama di wilayah lain dari kehidupan politik maupun ekonomi.
Nah, ini sangat kontras dengan Islam yang melihat segala sesuatu dengan
kacamata Ilahi, dan tujuan segala sesuatu mesti kepada Tuhan. Sementara
ideologi-ideologi yang ada berpandangan materialisme yang menolak
intervensi tuhan.
Memang
di satu sisi Islam mengakui hak milik pribadi, dan di sisi lain Islam menghendaki
keadilan sosial, sehingga, sebagian orang mengatakan Islam mirip dengan
kapitalis, dan yang lain memandang Islam identik dengan kapitalisme, dan
yang lain lagi berpendapat Islam berada di antara dua jalan tersebut.
Namun, yang jelas Islam menolak beberapa prinsip-prinsip dan ide sebagai
berikut, dan menawarkan ide yang khas.
(1) Islam menolak ide sama rata, sama rasa, dan mengakui hak milik
pribadi. Tetapi, Islam mengakui distribusi kekayaan (zakat), dan membenci
akumulasi modal dan barang kepada sekelompok manusia saja sehingga hal ini
dipandang sebagai egoisme dan penyebab kesenjangan sosial.
(2) Islam menolak konsep ekonomi riba dan praktek monopoli. Islam
menghendaki adanya keadilan dalam berusaha dan produktivitas yang seimbang;
bukan yang menyengsarakan pihak lain.
(3) Islam menolak segala kegiatan politik yang hanya disandarkan
kepada keinginan rakyat saja, dan atas dasar standar kebenaran mayoritas saja.
Islam menghendaki kebenaran itu tidak terbatas pada lokus, tetapi
kebenaran dari Tuhan, dan pengelolaan politik juga berdasarkan
nilai-nilai Ilahiyah.
(4) Islam menolak politik yang menghalalkan segala cara seperti
yang dilakukan oleh kebanyakan pengikut ideologi-ideologi dunia. Islam
mementingkan proses-proses politik yang beretika.
Demikian
uraian singkat tentang kapitalisme, sosialisme dan demokrasi dalam pandangan
Islam. Tentu ciri-ciri dan ide-ide yang lain masih sangat banyak yang belum
dibahas dalam tulisan singkat ini. Selanjutnya, pokok-pokok ide di atas dapat
dikembngkan bersama dalam bentuk diskusi-diskusi.
Apabila
kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga mabda
(ideologi). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Dua
mabda yang pertama yaitu Kapitalisme dan Sosialisme, masing-masing diemban oleh
satu atau beberapa negara. Tetapi yang paling menonjol saat ini adalah
Kapitalisme, yang diemban oleh negara berpengaruh seperti Amerika Serikat (AS).
Sedangkan pengaruh sosialisme tidaklah sekuat kapitalisme, walaupun negara seperti
Korea Utara, Laos, Kuba, Vietnam dan Tiongkok mengemban dan menyebarkannya.
Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu
negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun
demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Mabda
adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah
adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup,
serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping
hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia
ini. Sedangkan peraturan yang lahir dari aqidah ini tidak lain berfungsi untuk
memecahkan dan mengatasi berbagai problematika hidup manusia, menjelaskan
bagaimana cara pelaksanaan pemecahannya, memelihara aqidah serta untuk
mengemban mabda. Penjelasan tentang cara pelaksanaan, pemeliharaan aqidah, dan
penyebaran risalah dakwah inilah yang dinamakan thariqah. Selain dari itu -- yaitu
aqidah dan berbagai pemecahan masalah hidup -- dinamakan fikrah. Jadi mabda
mencakup dua bagian, yaitu fikrah dan thariqah. (baca Qiyadah Fikriyah --
Nidzomul Islam).
BAB
III. PENUTUP
Mabda
atau ideologi yang tumbuh dalam benak manusia melalui wahyu Allah adalah mabda
yang benar. Karena bersumber dari Al-Khaliq, yaitu Pencipta alam, manusia, dan
hidup, yakni Allah SWT. Mabda ini pasti kebenarannya (qath'i). Sedangkan mabda
yang tumbuh dalam benak manusia karena kejeniusan yang nampak pada dirinya
adalah mabda yang salah (bathil). Karena berasal dari akal manusia yang
terbatas, yang tidak mampu menjangkau segala sesuatu yang nyata. Juga karena
pemahaman manusia terhadap proses lahirnya peraturan selalu menimbulkan
perbedaan, perselisihan, dan pertentangan, serta selalu terpengaruh lingkungan
dimana ia hidup di dalamnya. Sehingga membuahkan peraturan yang saling
bertentangan, yang mendatangkan kesengsaraan bagi manusia. Oleh karena itu,
mabda yang muncul dari benak seseorang adalah mabda yang salah, baik dilihat
dari segi aqidahnya maupun peraturan yang lahir dari aqidah tersebut.
Ideologi
atau mabda yang paling menonjol saat ini adalah Kapitalisme, yang diemban oleh
negara berpengaruh seperti Amerika Serikat (AS). Sedangkan pengaruh sosialisme
tidaklah sekuat kapitalisme, walaupun negara seperti Korea Utara, Laos, Kuba,
Vietnam dan Tiongkok mengemban dan menyebarkannya. Sedangkan mabda yang ketiga
yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh
individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di
seluruh penjuru dunia.
Walhasil,
ideologi yang ada di dunia ini ada tiga, yaitu kapitalisme, sosialisme termasuk
komunisme, dan Islam. Masing-masing ideologi ini memiliki aqidah yang
melahirkan aturan serta mempunyai tolok ukur bagi perbuatan manusia di dalam
kehidupan, memiliki pandangan khas terhadap masyarakat dan memiliki metoda
tertentu dalam melaksanakan setiap aturannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Gk nyambung asw katanya judulnya upaya persiapan kemerdekaan indonesia tp isinya gk nyambung kampret
BalasHapus